Tanggul Kali Plalangan Jebol, Warga Babat Antisipasi Banjir

Tanggul Kali Plalangan Jebol, Warga Babat Antisipasi Banjir

TerasJatim.com, Babat, Lamongan –  Hujan deras yang mengguyur wilayah Lamongan sejak Senin sore kemarin (14/12),  ternyata menyebabkan sejumlah tanggul sungai di Kabupaten Lamongan jebol.

Pasalnya, tanggul yang terbuat dari tanah liat tersebut tak kuat menahan luapan air yang begitu deras.

Sejumlah tanggul yang jebol tersebut diantaranya adalah tanggul Kali Plalangan Lamongan. Tanggul kali yang jebol di 2 titik tersebut diantaranya adalah tanggul kali Plalangan yang berada di Desa Plosowahyu, Kecamatan Kota dan juga tanggul kali Plalangan yang ada di Desa Balun, Kecamatan Turi. Di 2 titik ini, tanggul setidaknya jebol lebih dari 5 meter.

Jebolnya tanggul ini karena Kali Plalangan tidak sanggup menahan luapan air yang begitu deras dan juga tingginya curah hujan di wilayah Lamongan.

Kepala Desa Balun, Kusyairi kepada TerasJatim.com, mengatakan, awalnya sungai kali Plalangan yang sebelumnya kosong ini mendapatkan kiriman air dari daerah selatan. Karena derasnya hujan dan banyaknya debit air, akhirnya tanggul sungai tidak kuat menampung air tersebut.

“Awalnya tadi malam sekitar jam 9 malam hanya kecil, namun karena debit air semakin tinggi maka tanggul pun jebol,” Ujarnya.‎

Jebolnya tanggul pada malam hari yang masih belum terlalu besar sudah diupayakan oleh warga dengan menutup tanggul dengan peralatan seadanya seperti anyaman bambu tapi air terlalu besar sehingga tidak mampu menanggulanginya.

Sementara, untuk tanggul jebol yang berada di wilayah Desa Plosowahyu, Kecamatan kota, pihak desa dengan dibantu oleh personil dari BPBD Lamongan berusaha membentuk tanggul yang jebol dengan alat berat. Pasalnya, upaya penutupan tanggul jebol dengan menggunakan anyaman bambu dan sak tidak bisa mengatasi derasnya air. ‎

Jebolnya tanggul irigasi ini mengakibatkan puluhan hektare sawah tambak terendam air. Padahal, para petani tambak di wilayah ini baru saja menyebarkan benih ikan di tambak yang sudah tergenang air tersebut. Di desa Balun, setidaknya ada 40 hektar tambak yang terendam banjir dimana 25 hektar diantaranya sudah ada isi ikannya. Kerugian akibat jebolnya tanggul ini cukup besar karena benih baru saja disebarkan sudah terkena musibah.‎

Sementara itu dari Babat Lamongan dilaporkan, bahwa untuk mengantisipasi datangnya bencana banjir di musim penghujan, beberapa warga di Kecamatan Babat terlihat sibuk untuk membersihkan tumpukan sampah yang tersangkut di aliran sungai setempat.

Pasalnya setiap musim hujan datang, tak jarang sebagian desa di Babat mengalami banjir.

Mulai kemarin saat hujan turun lebat beberapa warga mulai kerepotan dengan tumpukan sampah yang turut mengalir mengikuti arus sungai yang berada di Babat. Biasanya sampah akan menumpuk dipenghujung aliran kali yang berakibat terganggunya aliran sungai.

“Ini lagi mengambil sampah yang tersangkut di kali Mas, kalau tidak diambil bakal menyumbat aliran kali nanti. Bisa bikin banjir,” ujar salah satu Ibu warga setempat.

“Yah meskipun bukan kita yang buang sampah tapi kalau dibiarkan bisa kita yang terkena apese Mas, jadi mau gak mau ya harus kita yang bersihkan,” tambahnya sambil tersenyum ringan.

Terlepas dari itu setiap masyarakat sendiri dituntut kesadarannya soal pentingnya menjaga kebersihan serta agar lebih disiplin tidak membuang sampah secara sembarangan dibantaran kali maupun selokan-selokan sehingga tidak menyumbat aliran-aliran kali yang dapat menyebabkan banjir. (Crus/Yog/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim