Tahun 2016 Target Produksi Garam Tak Tercapai, KKP akan Bangun 6 Gudang Baru

Tahun 2016 Target Produksi Garam Tak Tercapai, KKP akan Bangun 6 Gudang Baru

TerasJatim.com, Jakarta – Target produksi garam rakyat untuk tahun 2016, tidak tercapai. Dari target 3 juta ton, dengan total luas lahan 24.000 hektar, realisasi produksi hanya sebesar 144.009 ton dengan 12.643 hektar.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),  Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, melesetnya target produksi garam karena anomali cuaca yang mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi kemarau basah.curah hujan mencapai 150 milimeter/bulan.

“Produksi garam rakyat hanya mencapai 4 persen dari target 3 juta ton. Sedangkan PT Garam hanya mencapai 6 persen dari target. Hal ini dikarenakan adanya siklus anomali cuaca La Nina yang menjadikan wilayah Indonesia kemarau basah sepanjang 2016,” terang Brahmantya Satyamurti Poerwadi  dalam keterangan pers di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Selasa (10/01) kemarin.

Untuk mengantisipasi anomali cuaca, KKP akan membangun enam unit gudang garam di sejumlah tempat yakni Rembang, Brebes, Sampang, Demak dan Kupang. Gudang tersebut akan memiliki kapasitas 2000 ton. Adapun nilai investasi adalah Rp1,2 miliar hingga Rp2 miliar untuk satu gudang.

Pembangunan gudang garam baru itu untuk melengkapi gudang garam yang telah dibangun pada 2016 di Indramayu, Pati, Pamekasan, Cirebon, Pangkep dan Bima.

Pada 2018 juga kembali akan dibangun enam unit gudang garam. Pemerintah menargetkan untuk produksi garam rakyat 2017 adalah 3, 2 juta ton. Adapun konsumsi garam secara nasional 1, 4 juta ton. “Sekarang ada La Nina atau tidak, kita harus bagun gudang. Bangun gudang kan tidak cepat, butuh waktu 3-4 bulan,” imbuhnya.

Selama ini, sentra penyangga garam rakyat adalah Indramayu, Pati, Cirebon, Rembang, Sampang, Sumenep, Pamekasan, Bima, Pangkep, Janeponto, Aceh Besar, Aceh Timur, Pidie, Karawang, Brebes, Demak, Jepara, Tuban, Lamongan, Pasuruan, Probolinggo, Sidoarjo, Bangkalan, Buleleng, Lombok Barat, Lombok Timur, Sumbawa, Kupang, Pohuwanto dan Takalar.

Gudang garam yang dibangun, akan menerapkan sistem resi gudang dan melibatkan BUMN PT Garam serta perbankan.

“Rencananya akan menerapkan resi gudang dan dikelola koperasi dan bekerjasama dengan PT Garam. Mengirim garam ke gudang, ditimbang. Nanti diberi faktur resi dengan berkoordinasi dengan PT Garam dan Perbankan. Perbankan yang bisa mengelolah resi gudang baru dari BRI,” terangnya.

KKP juga mengusulkan agar dibangun pabrik garam di sentra produksi garam yakni Madura dan Nusa Tenggara Timur (NTT). (Her/Red/TJ/KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim