Stres Mikir Ujian, Pelajar SMA Kalut dan Akhirnya Terserempet Kereta Api

Stres Mikir Ujian, Pelajar SMA Kalut dan Akhirnya Terserempet Kereta Api
Alvin Ananda Siregar (16), siswa kelas XI SMAN 5 Surabaya, saat dievakuasi dari kolong loco kereta Senin, (23/05) kemarin

TerasJatim.com, Surabaya – Alvin Ananda Siregar (16), siswa kelas XI SMAN 5 Surabaya yang diduga sengaja menghadang laju kereta api (KA) Sancaka 83 jurusan Surabaya-Jogja, di dekat perlintasan KA Ambengan, Senin (23/05) pagi kemarin, akhirnya menderita patah kaki kiri, luka robek di kepala bagian kiri, dan luka di tangan kanan.

Kini Alvin harus menjalani perawatan intensif di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Dugaan awal, Alvin sengaja menghadang laju kereta karena akan bunuh diri. Namun hal tersebut dibantah oleh keluarga dan sekolahnya.

Menurut Lusy, yang merupakan ibu Alvin, saat pagi akan mengantar Alvin ke sekolah, anaknya terlihat baik-baik saja. Apalagi, Alvin akan menghadapi ujian di sekolahnya, kemarin.

Dia mengaku terkejut ketika mendapat kabar bahwa anak tunggalnya tertabrak kereta api dan dirawat di rumah sakit.

Kepada ibunya, Alvin mengungkapkan bahwa tindakan yang dilakukannya di luar kesadaran. Saat itu, pikirannya kosong dan gelap. ”Dia malah tanya tadi, kenapa aku bisa ada di sini. Dia tidak ingat apa-apa, pas menghubungi saya itu juga tidak sadar,” terang Lusy.

Lanjutnya, selama ini Alvin dikenal sebagai anak yang baik. Bahkan, dia tidak pernah mempunyai masalah di sekolah ataupun di rumah, terutama perihal kondisi psikologis. Sehari-hari Alvin disibukkan dengan bermain basket dan belajar. ‘Akhir-akhir ini dia memang agak murung. Saya tanya, ternyata mikir ujian sekolah,” ungkap Lusy.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Kepala SMAN 5 Surabaya Sri Widiarti. Ia membantah jika Alvin akan bunuh diri. “Tidak benar. Dia diantarkan ibunya ke rumah temannya di Ambengan,” kata Sri.

Karena Alvin ikut ujian sekolah pada sesi ke-2 pukul 10.00. “Dia datang duluan, jadi ke rumah temannya. Itulah yang membuat dia ke rumah temannya terlebih dulu,” jelasnya.

Sebelumnya santer diberitakan, Alvin sempat terseret laju lokomotif KA di  dekat palang pintu perlintasan Ambengan. Saat itu, korban juga sempat  duduk di dekat bantalan rel KA sambil memainkan HP-nya. ”Sudah diingatkan, jangan berada di tengah rel tapi dia cuma senyum,” ujar Johan, salah satu saksi mata.

Saat KA Sancaka melintas lanjut Johan,  tiba-tiba korban merentangkan kedua tangannya seperti hendak menghadang laju kereta. Akhirnya, moncong loco KA menyambar tubuh korban, hingga terpental dan masuk ke kolong KA.

Tak hanya itu, korban terseret sejauh 15 meter. Untungnya, saat dievakuasi, korban masih kuat berbicara sembari mengabari orang tuanya menggunakan HP miliknya.

Polisi memastikan kejadian yang dialami Alvin merupakan murni sebuah kecelakaan. Kepastian itu berdasar keterangan dari para saksi mata. (Tom/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim