‘Singo Edan’ Resmi Jadi Nama Pulau di Garis Depan

‘Singo Edan’ Resmi Jadi Nama Pulau di Garis Depan

TerasJatim.com, Malang – Nama Singo Edan dipastikan menjadi nama pulau di wilayah kepulauan Nusa Tenggara timur (NTT) di garis depan dekat Timor Leste.

Kepastian ini disampaikan oleh Danlantamal 7, Brigjen Marinir Siswoyo dan diwujudkan dalam Surat Keputusan Gubernur NTT tanggal 13 Mei 2016.

Usulan ini berawal pada 27 Maret 2016 lalu saat d’Kroos Community mengemban misi damai ke bumi Loro Sae, Flores. Mereka bertemu dengan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya.

Kedatangan mereka dari Kota Malang adalah untuk menjelaskan misi perdamaian terkait kondisi di Malang pasca perkelahian antar kelompok mahasiswa yang berujung korban jiwa.

Keberadaan Brigjend Marinir Siswoyo dalam pertemuan antara d’Kroos Community dengan Gubernur NTT ini adalah sebagai mediator.

Saat mendampingi rombongan d’Kross di atas Kapal Perang KRI Leuser, Brigjend Marinir Siswoyo mengutarakan tentang banyaknya pulau yang masih belum ada nama dan sangat rentan terhadap pencaplokan negara tetangga, Timor Timur dan Australia. Dan Lantamal 7 ini,

menyatakan jika sudah memetakan pulau-pulau tersebut.

Saat itu, spontan Ade Herawanto dan ’Cak Jenderal’ panggilan akrab Brigjend Marinir Siswoyo, punya ide memberi nama salah satu pulau tersebut dengan nama Singo Edan, Arema atau Ongisnade.

Usulan ini ternyata disambut baik Gubernur NTT dan ditindaklanjuti dengan menandatangani Surat Keputusan tersebut pada 13 Mei 2016.

“Singo Edan ada di garis depan NKRI, ini sebuah momen bersejarah, ini membuktikan jika Arema ada dimana-mana,” jelas pimpinan rombongan d’Kross Community Ir Ade Herawanto, Jumat (12/4) menjelang terbang ke NTT.

Ade yang juga Kepala Dinas Dispenda Kota Malang ini, sangat antusias menyambut kabar ini. Karena itu, dia memastikan hadir sebagai salah satu undangan dari perwakilan Tokoh Arema.

“Kami akan memenuhi undangan tersebut, karena memang sangat bersejarah nama Singo Edan abadi sebagai nama pulau. Peresmiannya besok (hari ini—red), Sabtu (14/05). Berangkat jam 08.00 WITA (jam 07.00 WIB—red) rombongan sudah harus naik kapal perang KRI Karangpilang di Dermaga Lantamal Vll Kupang bersama jajaran Forpimda tingkat I NTT,” ujar Ade.

Undangan ini, juga akan dibarengkan dengan pelepasan harimau dan satwa liar lainnya, yang akan diagendakan Dan Lantamal 7. (Kta/Red/TJ/Memo-X)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim