Sindir Pemkab, Warga di Kedungadem Bojonegoro Pasang Banner ‘Wisata Salju Jowo’

Sindir Pemkab, Warga di Kedungadem Bojonegoro Pasang Banner ‘Wisata Salju Jowo’

TerasJatim.com, Bojonegoro – Sepertinya kalimat yang dilontarkan para politikus dengan menyebut bahwa rakyat makin cerdas memang benar adanya. Terbukti, untuk protes ke pemerintah, mereka cukup mencetak banner berisi kalimat sindiran, lalu difoto dan diposting ke medsos tanpa demo dan teriak-teriak.

Belakangan ini, beredar gambar banner yang berisi tulisan “Selain wisata jeglongan sewu di Kedungadem juga ada wisata hujan salju jowo”. Banner itu terpampang di bawah pohon tepi jalan poros Kecamatan Kedungadem Bojonegoro Jatim.

Tentu saja, tulisan tersebut menarik perhatian para pengendara yang melintas di jalan poros ini. Tak sedikit yang turun dari kendaraannya untuk sekadar ber-swafoto dan mengabadikannya dalam akun medsos mereka.

Zaenal (49), salah satu pengendara motor asal Kecamatan Sugihwaras, yang melintas dan melihat banner di bawah pohon itu bahkan mengaku sempat berfikir bahwa yang dimaksud dalam banner memang benar-benar promosi pariwisata di Kecamatan Kedungadem.

 

“Lhaa awalnya saya pikir ada lokas wisata baru di situ (Kedungadem, Red). Baru setelah saya mengamati betul tulisannya, ternyata itu berisi keluhan masyarakat,” kata pria pengrajin relief batu ini samhil senyum-senyum kepada TerasJatim.com, Sabtu (13/07/19).

Tapi, lanjut dia, benar juga apa yang ada dalam tulisan banner itu. Jeglongan atau lobang di sepanjang jalan memang banyak sehingga membuat pengendara harus ekstra hati-hati melaluinya jika tak ingin celaka.

Belum lagi, lanjut dia, saat memasuki musim kemarau ini debu beeterbangan luar biasa di sepanjang jalan mengganggu pengendara dan tentu saja tidak baik untuk kesehatan terutama anak-anak balita.

“He he, wes bener kuwi istilahe jeglongan sewu ditambah hujan salju jowo alias hujan debu. Tobat tenan pokok e, iso kanggo tayamum,” imbuhnya sambil cengengesan.

Sementara itu, Matmudi (51), yang mengaku sebagai salah satu perangkat desa di kecamatan setempat, mengaku tak bisa berbuat banyak. Pihaknya hanya bisa mengharap agar Pemkab segera turun mengatasi kondisi itu.

“Ya, sebelum pembangunan jalan paling tidak melakukan penyiraman menggunakan tangki BPBD atau Damkar agar debu jalanan tidak sampai berdampak pada gangguan keaehatan warga lah,” ujar dia datar.

Sekadar diketahui, setiap musim kemarau tiba, Kecamatan Kedungadem selalu menjadi daerah yang rawan kekurangan air bersih. Bahkan jika kemarau panjang, beberapa desa di kecamatan tersebut harus menunggu bantuan droping air bersih untuk MCK karena sumur-sumur mereka kering kerontang. (Saiq//Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim