Sering Terjadi Keracunan Makanan, Dinkes Jombang Bentuk Tim Khusus

Sering Terjadi Keracunan Makanan, Dinkes Jombang Bentuk Tim Khusus
Para santri PP Mambaul Hikam Diwek, saat menjalani perawatan di Puskesmas akibat keracunan makanan

TerasJatim.com, Jombang – Keracunan makanan menjadi fenomena aneh di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Dalam rentang waktu 3 bulan, sedikitnya 230 orang menjadi korban keracunan makanan dan berlangsung secara massal.

Keracunan makanan secara massal, terjadi pada 18 Maret 2016 lalu. Saat itu, 36 anak SDN Sembung Kecamatan Perak mengalami keracunan makanan dan terpaksa dirawat di Puskemas Perak serta Puskesmas terdekat. Sebelumnya, mereka mengkonsumsi makanan soto pada acara khitanan salah satu temannya.

Peristiwa keracunan makanan berikutnya, dialami puluhan warga Desa Kayen Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Pada Sabtu (28/05), sekitar 100 warga hadir dalam acara santunan anak Yatim yang diselenggarakan oleh tokoh masyarakat desa setempat. Dalam acara tersebut, warga yang datang disuguhi makanan soto.

Namun, pada Minggu (29/05), puluhan orang mengalami pusing, mual-mual hingga muntah serta diare. Sebanyak 66 orang akhirnya dirawat di Puskesmas Bandar Kedung Mulyo, Puskesmas Perak serta Klinik Aulia karena kondisi yang mengkhawatirkan.

Terakhir, yakni Senin (20/06), kasus keracunan makanan secara massal dialami para santri Pondok Pesantren Mambaul Hikam, di Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, kabupaten Jombang. Sekitar 130 santri yang mengeluhkan gejala keracunan makanan.

Peristiwa tersebut menyebabkan 29 orang santri dirawat di Puskesmas Cukir dan seratusan lainnya, menjalani perawatan jalan. ”Kami sudah bentuk tim untuk mendeteksi penyebab keracunan makanan yang terjadi dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr. Heri Wibowo, kemarin.

Menurut Heri Wibowo, keracunan makanan dalam rentang waktu pendek merupakan fenomena janggal. “Menurut kami ini fenomena janggal. Dari hasil uji laboratorium yang kita lakukan, keracunan ini karena faktor makanan yang diserap oleh tubuh,” jelasnya.

Dikatakan, tim khusus yang dibentuk oleh Dinkes Jombang, nantinya bertugas untuk mereview dan menganalisa kasus keracunan makanan yang telah terjadi. Berikutnya, tim khusus tersebut juga melakukan kajian dan merumuskan berbagai langkah agar kejadian keracunan makanan tidak lagi terjadi.

”Maka dari itu, tim ini nantinya bertugas untuk melakukan pengecekan hingga ke akar persoalan. Mulai dari menyelidiki, darimana penyebab keracunan hingga faktor-faktor pendukungnya, serta memikirkan langkah-langkah pencegahan,” pungkas Heri Wibowo. (MSi/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim