Seperempat Abad Lebih Tak Beroperasi, Tungku Pembakar Kapur di Sedeng Pacitan Disulap Jadi Tempat Wisata

Seperempat Abad Lebih Tak Beroperasi, Tungku Pembakar Kapur di Sedeng Pacitan Disulap Jadi Tempat Wisata

TerasJatim.com, Pacitan – Setelah tidak beroperasi selama 25 tahun lebih, tungku atau sering disebut jobong pembakaran kapur di RT 02, RW 02, Dusun Kebon, Desa Sedeng, Pacitan Jatim ini, disulap menjadi objek wisata.

Sebelumnya, bangunan yang disebut sebagai bangunan monumental oleh masyarakat setempat itu, pada tahun 1990-an pernah menjadi salah satu sumber inti penghasilan warga.

Namun, seiring perkembangan jaman dan sulitnya pemasaran, mata pencaharian masyarakat bergeser. Sehingga proses pembuatan kapur melalui tungku itu hanya mampu berjalan 1 tahun, yang dihitung usai diresmikan pada 6 Februari 1993 oleh Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Jawa Timur atau Gubernur Jatim, yang saat itu digawangi oleh Soelarso.

“Karena produktifitas dan penjualan tidak seimbang, tungku ini hanya berjalan satu tahun dan tidak beroperasi lagi,” kata Sucipto, Kepala Desa Sedeng, di lokasi rintisan wisata Jobong Pembakaran Kapur, Selasa (30/11/2021).

Setelah lama tidak digunakan, kini bangunan yang pernah menjadi mata pencaharian warga itu dialih fungsikan untuk dijadikan destinasi wisata atau rest area. Dengan harapan, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menyumbang pendapatan asli desa (PADes) setempat.

Meski hanya berupa tembok berbentuk persegi empat yang tinggi, namun pemandangan yang ditawarkan dari atas bangunan itu cukup mempesona. Suasana perbukitan yang asri memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjunginya.

Di atas bangunan jobong itu mampu menampung sekitar 20 orang. Jika pengunjung hendak menuju ke atas, ada retribusi yang harus dibayar yakni Rp5.000 per orang.

Bukan hanya itu, di kawasan tersebut juga terdapat sejumlah pohon rindang berusia puluhan tahun, yang di bawahnya dialiri air perbukitan yang cukup jernih. Rencananya, ke depan di area itu akan dibangun beberapa spot wisata.

Sementara, untuk menuju ke objek wisata tersebut cukup mudah, hanya sekitar 5 menit dari pusat kota ke arah barat, melalui jalur alternatif Pacitan-Solo, ruas Sedeng. Dan dari jalan raya itu masuk sekitar 80 meter.

Sesampainya di lokasi, pengunjung tidak perlu bingung untuk memarkir kendaraan, karena di kawasan itu memiliki tempat parkir yang luas.

Dilihat dari sejarahnya, Sucipto menceritakan, awal berdirinya tungku pembakaran itu diinisiasi oleh Pemprov Jatim, Pemkab Pacitan dan Pemdes Sedeng yang bekerjasama dengan PT. Petrokimia Gresik.

Adapun yang menjadi latar belakang berdirinya yakni, sebagian besar masyarakat Desa Sedeng, khususnya Dusun Kebon pada waktu itu bermata pencaharian sebagai produsen atau pembuat kapur yang berbahan baku batu gamping.

Saat itu, kata Sucipto, masyarakat setempat membakar batu gamping menjadi kapur masih skala perorangan dengan bahan bakar kayu. Produksi pun meningkat, namun kebutuhan kayu tidak tercukupi dan berakibat merusak kelestarian lingkungan, karena kayunya diambil untuk dijadikan bahan bakar dalam proses pembuatan kapur.

“Berangkat dari hal itulah pemerintah berinisiatif untuk menyatukan masyarakat produsen kapur untuk melakukan pembakaran dalam kelompok, dengan dibangunya jobong pembakaran ini dan dengan bahan bakar residu,” imbuhnya.

Di tahun 2021 ini, bangunan tungku pembakaran yang mampu menampung 45 kubik batu gamping itu sudah berusia 28 tahun atau seperempat abad lebih. Dalam kurun waktu tersebut baru direnovasi pagar pengaman pada anak tangga, yang sebelumnya telah keropos. Selain itu, di atap bangunan juga diberi pagar untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung.

“Wisata jobong ini menurut saya potensi. Dilihat dari letaknya bagus, tempatnya unik. Buat ngopi-ngopi bisa, rindang juga, viewnya dari atas lumayan bagus dan yang paling menarik tidak jauh dari kota, hanya 5 menit,” kata Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, di lokasi jobong, sembari berharap, ke depan objek wisata itu dapat dilestarikan dan dikembangkan tanpa merusak yang ada. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim