Seorang Bayi di Surabaya Terjangkit Virus Langka ‘Kawasaki’

Seorang Bayi di Surabaya Terjangkit Virus Langka ‘Kawasaki’

TerasJatim.com, Surabaya – Seorang bocah bayi bernama Rayyanza Hamizan Meyfiddanca diduga terjangkit virus langka yang sering disebut virus Kawasaki. Bayi berumur delapan bulan tersebut sejak Minggu (28/01) malam kemarin, dirawat intensif di RS Siloam Surabaya.

Menurut dokter spesalis anak RSUD Dr Soetomo Surabaya, Agus Harianto, penyebab virus Kawasaki belum diketahui secara pasti. Biasanya, virus ini menyerang anak-anak berusia di atas lima bulan. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terjangkit.

“Memang gejalanya mirip dengan demam berdarah. Misalnya, suhu badan panas yang tidak stabil hingga lebih dari empat hari. Jika dokter yang tidak mengetahui penyakit ini, pasti akan mendiagnosa sebagai penyakit Demam Berdarah atau Campak,” tuturnya, Rabu, (31/01).

Setelah suhu badan panas berkepanjangan, sambung Agus, gejala selanjutnya mata tiba-tiba memerah, mulut dan bibir kering dan memerah. Meskipun tes darah, tes urine, dan foto thorax hasilnya semuanya normal.

Ia mengungkapkan kondisi Rayyanza Hamizan Meyfiddanca bersangsur-angsur membaik setelah diberi tiga botol Immune Globulin Injection, jenis Gamunex dalam waktu 12 jam. Berdasarkan pemeriksaan echo, jantung Rayyanza normal.

Sebagai informasi, virus Kawasaki ditemukan oleh Tomisaku Kawasaki di Jepang tahun 1967 dan saat itu dikenal sebagai Mucocutaneous Lymphnode Syndrome. Untuk menghormati penemunya, maka dinamakan penyakit kawasaki.

Di Indonesia, belum banyak masyarakat  memahami penyakit yang berbahaya ini, bahkan di kalangan medis sekalipun. Angka kejadian per tahun di Jepang tertinggi di dunia, yaitu berkisar 1 kasus per 1.000 anak balita, disusul Korea dan Taiwan. Indonesia baru resmi tercatat dalam peta penyakit Kawasaki dunia setelah laporan seri kasus penyakit Kawasaki awal tahun 2005.

Di Indonesia, kasus ini tidaklah sedikit. Berdasarkan angka kejadian global dan etnis, tiap tahun akan ada 3.300-6.600 kasus penyakit Kawasaki. Kenyataannya, kasus yang terdeteksi masih sangat jauh di bawah angka tersebut. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim