Sempat Mengembara dan Tinggal di Gua, Pria asal Sudimoro Pacitan Ini Kini Tempati Rumah Baru

Sempat Mengembara dan Tinggal di Gua, Pria asal Sudimoro Pacitan Ini Kini Tempati Rumah Baru

TerasJatim.com, Pacitan – Impian Abdul Mungin, warga di RT 01, RW 09, Dusun Rejomulyo, Desa/Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan Jatim, untuk memiliki rumah sendiri sepertinya mustahil terwujud.

Namun, Tuhan berkehendak lain. Pria yang sebelumnya berkelana dan tidak memiliki atap sendiri untuk berteduh itu, kini mulai menempati rumah baru yang merupakan hasil CSR (Corporate Social Responbility) dari PJB UBJOM PLTU Pacitan.

Rasa haru dan bahagia terlihat di wajah Abdul Mungin ketika menerima kunci pintu rumah dengan luas 24 meter persegi itu. Ia menangis karena tidak mengira akan memiliki rumah sendiri. Mengingat, perjalanan hidup yang dia arungi seakan tidak mampu untuk mewujudkan sebuah rumah.

Dia pun bersyukur dan berterima kasih kepada segenap pihak dan orang-orang yang telah mengulurkan tangan untuk membantu serta mewujudkan apa yang selama ini selalu terlintas di benaknya.

“Rasanya seperti mimpi bisa punya rumah. Saya tidak percaya saja mengingat perjalanan hidup saya. Terima kasih PLTU Pacitan, pihak desa, jajaran TNI-Polri, teman saya dan orang-orang yang telah membantu saya,” ucap Abdul Mungin, usai serah terima kunci rumah, pada Senin (25/10/2021).

Dengan nada sesenggukan, pria yang kini berusia 50 tahun itu menceritakan, jika sebelumnya ia pernah tinggal di hutan, di gua dan terakhir pada gubuk reot yang tidak memiliki dinding dan pintu. Selain itu, dia tidak memiliki pekerjaan tetap atau hanya serabutan.

“Sebelumnya saya berkeliaran kemana-mana, tinggal di hutan, di pinggir kali (sungai), di pinggir pantai, gua, di gubuk reot dengan alas tidur plastik 1×1,8 meter, dimana saja yang penting saya aman. Terkadang juga tidak aman. Saya tidak punya pekerjaan,” cerita Abdul Mungin, yang terlihat meneteskan air mata.

Meski tidak menceritakan secara rinci karena isak tangisnya yang semakin menjadi, bukan hanya rumah tinggal hingga pekerjaan untuk penghasilannya yang tidak ia punya sebelumnya, ia mengaku hidup sebatang kara, tanpa anak istri. “Saya sendiri,” singkatnya menambahkan.

Rumah yang sekarang ia tempati itu adalah Rumah FABA (Fly Ash and Bottom Ash) atau abu sisa pembakaran batu bara (konstruksi pembangunannya). Tembok rumah tersebut dibangun menggunakan batako sejumlah 1.600 buah. Batako itu didatangkan dari PLTU Pacitan yang berjarak 20 kilometer dari rumahnya.

Menurut General Manager PT. PJB UBJOM Pacitan, Dwi Juli Harsono, pemberian batako dan Rumah FABA itu merupakan tanggung jawab sosial perusahaan. Abdul Mungin dipilih sebagai warga penerima bantuan karena sebelumnya tidak memiliki rumah tetap untuk tinggal.

“FABA kami tidak dijual, kami persembahkan untuk masyarakat sekitar, dan pembangunan infrastruktur Kabupaten Pacitan pada khususnya. Agar Kabupaten Pacitan dan masyarakat sekitar dapat berkembang serta memanfaatkan potensi sumber daya yang cukup melimpah,” terang Dwi, di tempat terpisah.

Dwi menambahkan, ke depan pihaknya akan terus memberikan bantuan FABA, baik raw material (bahan baku) yang dapat digunakan sebagai stabilitasi tanah, media tanam, untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat di Pacitan.

“Saat ini PT. PJB sedang memproses pembangunan 5 rumah FABA di wilayah Kecamatan Sudimoro, yakni di Desa Ketanggung, Karangmulyo dan Sukorejo. Semoga bisa bermanfaat,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim