Selesai Dibangun, Gedung Sains dan Seni Kabupaten Sumenep Tak Berfungsi

Selesai Dibangun, Gedung Sains dan Seni Kabupaten Sumenep Tak Berfungsi

TerasJatim.com, Sumenep – Gedung sains dan seni yang dibangun Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep sejak tahun 2014 hingga saat ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal bangunan tersebut selesai dibangun dan siap digunakan.

Hal ini, justru banyak mendapat sorotan, termasuk dari internal pegiat pendidikan di Kabupaten Sumenep Jawa Timur.

Seperti dari Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) Muhammad Suhaidi, pihaknya mempertanyakan pembangunan gedung sains dan seni yang menghabiskan anggaran Rp 750 juta pada tahun 2014 tersebut. Sementara pada tahun 2015 dianggarkan lagi sebesar Rp 60 juta.

“Pertanyaannya, kenapa masih ada anggaran susulan ? Padahal menurut pantauan dewan pendidikan, sampai detik ini masih belum dimanfaatkan. Anggaran 2016 juga ada, untuk pemeliharaan. Tapi mengapa ada anggaran pemeliharaan jika di dalamnya belum dimanfaatkan dengan baik,” ujar Suhaidi saat ditemui TerasJatim.com di kantornya, Kamis (28/01).

Menurutnya, tujuan gedung sains dan seni murni untuk kemajuan pendidikan di Sumenep. Sehingga pihaknya menyesali ketidakmampuan Dinas Pendidikan yang tidak bisa memanfaatkan dengan baik. “Disdik terkesan hanya pintar membangun tapi tidak pintar memanfaatkan. Jadi mubazir, masyarakat Sumenep harus juga menyesali. Disdik tidak punya ikhtiar dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Sumenep,”  kesal Suhaidi.

Lanjutnya, gedung sains dan seni yang sangat penting, mestinya segera ditempatkan untuk setiap persoalan sains dan seni. Karena di awal rencana pembangunan gedung tersebut, ada juara internasional di bidang pendidikan.

Disdik waktu itu punya rencana untuk membina anak didik secara khusus di bidang sains dan seni. “Tapi sampai sekarang tidak ada perkembangan sehingga potensi anak didik tidak bisa terkoordinasi dengan baik. Semangatnya ada tapi implementasinya belum ada. Ini semakin memperlambat kemajuan pendidikan di Sumenep,” imbuhnya.

DPKS sebagaimana dikatakan Suhaidi, tidak punya upaya lain kecuali segera merekomendasikan kepada Pemkab Sumenep agar memaksimalkan pelaksanaan dan penggunaan gedung sains dan seni tersebut. “Kami berpikir gedung itu dibangun untuk hancur. Kalau Disdik tidak membuat road map bagaimana penggunaan gedung di masa mendatang untuk meningkatkan mutu pendidikan,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep Moh Iksan mengatakan, bahwa tahun 2016 ini, gedung sains dan seni akan difungsikan.

Segala kelengkapan peralatannya sudah siap. Tapi karena meubelernya belum siap, maka peralatannya masih disimpan. “Tapi pada tahun ini antara Maret-April akan difungsikan sesuai rencana semula. Tenaganya sudah siap, ada orang sains dari IPB Bogor, karena mereka belum PNS, maka dijadikan tenaga honorer. Tapi nanti juga akan kerjasama dengan guru sains yang ada di Kabupaten Sumenep,” ujar Iksan saat dihubungi TerasJatim.com via telepon, Kamis (28/1) siang.

Iksan juga mengaku, bangunan tersebut menghadap ke timur meski saat ini di sebelah timur gedung masih ada pagar pembatas selokan. Tapi pihaknya berjanji tahun ini akan dibuatkan jembatan, dan pagar pembatas akan dibongkar lalu dibuat pagar sekeliling. “Anggaran jembatan Rp 40 juta dari DPA, kalau pagarnya masih akan diajukan di PAK. Karena kemarin anggaran minim,” imbuhnya.

Selain itu, Iksan mengakui bahwa program dari adanya gedung itu, karena setiap tahun ada Olimpiade Siswa Nasional (OSN), baik tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Sehingga selesai seleksi tingkat kabupaten, siswa akan didril di gedung tersebut, untuk persiapan tingkat Provinsi dan Nasional.

“Makanya tahun ini akan dimaksimalkan operasionalnya. Termasuk sekolah yang mau belajar sains bisa mengajukan surat,” pungkasnya. (Anw/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim