Seleksi Perangkat Desa Bodag Pacitan Diduga Curang?

Seleksi Perangkat Desa Bodag Pacitan Diduga Curang?

TerasJatim.com, Pacitan – Ujian calon perangkat desa di Desa Bodag, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jatim, diduga ada kecurangan. Pasalnya, salah satu peserta dari keluarga kepala desa setempat dinyatakan lulus dengan nilai terbaik.

Sejumlah peserta ujian pengisi formasi sebagai perangkat desa itu mengaku kecewa, lantaran tidak terbukanya proses koreksi jawaban dari panitia pelaksana (panpel).

Mereka menilai panitia diduga telah melakukan kecurangan atas perubahan nilai ujian praktik komputer yang digelar pada 18 Oktober 2023, di salah satu SMKN yang ada di Pacitan.

DA (inisial), salah satu peserta yang turut ambil bagian untuk mengisi kekosongan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Bodag itu menyayangkan atas proses seleksi atau tes perangkat desa.

Menurut DA, nilai praktik komputer terdapat perubahan angka pada nilai yang dilakukan secara sepihak. Panitia, kata dia, ternyata melakukan koreksi ulang jawaban para peserta. “Katanya komputernya error, dan ada revisi nilai. Saya kaget karena ternyata ada koreksi kedua,’’ terang dia, baru-baru ini.

DA tak hanya dikagetkan dengan jawaban dari panitia, namun ia lebih kaget lagi ketika melihat nilai peserta banyak yang berubah. Nilai praktik komputer peserta malah turun. Perolehan nilai tes rata-rata turun hingga delapan angka. Sedangkan nilai peserta dari keluarga kepala desa itu justru melonjak naik.

‘’Nah, ini ada permainan saat pengumuman hasil tes setelah revisi nilai praktik komputer peserta ujian tiba-tiba berubah. Nilai peringkat pertama yang dinyatakan lolos satu peserta keluarga Pak Kades Bodag,’’ ungkapnya, tanpa membeberkan hasil nilai.

Pun EL, pelamar posisi Kaur Keuangan lainnya, turut mempertanyakan transparansi dari pihak panitia. Ia menilai ada kejanggalan hingga memunculkan indikasi dugaan kecurangan.

“Saya tidak akan protes kalau nilai saya rendah, tapi masalahnya perolehan nilai praktik komputer berubah. Dari yang pertama total 92, turun menjadi 65 saat pengumuman,” keluhnya.

Diketahui, dalam ujian untuk mengisi kekosongan perangkat desa di Desa Bodag tersebut ada dua jenis tes yang dilaksanakan, yakni tes tulis dan praktik komputer. “Peserta itu duduk di dekat saya. Kalau saya lihat dia tidak mengerjakan soal test tulis. Ada 10 bahkan lebih soal yang tidak dikerjakan,” terang EL.

“Yang sangat mencolok adalah lembaran kertas kosong yang panitia berikan ke peserta untuk menghitung soal matematika tidak digunakan. Kok nilainya bagus,” sambung dia, menambahkan.

Sebagai asupan informasi, peserta tes yang lolos seleksi perangkat desa dan masih keluarga dari kepala desa, pada Rabu (25/10/2023) ini dilantik.

Hingga berita ini ditayangkan, TerasJatim.com masih berupaya untuk mencari sumber lainnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim