Sejak Teror Bom di Surabaya, Kominfo Blokir 1.285 Akun Medsos

Sejak Teror Bom di Surabaya, Kominfo Blokir 1.285 Akun Medsos

TerasJatim.com – Saat ini, agitasi dan propaganda kelompok radikalisme serta terorisme kerap dilakukan di dunia maya atau media sosial (Medsos). Tujuannya, untuk mempengaruhi warganet yang masih bisa dipengaruhi dengan “kampanye-kampanye” mereka.

Pendapat itu disampaikan Donny Budi Utoyo, Tenaga Ahli pada Kemkominfo, dalam sebuah Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 (Dismed FMB9) bertajuk “Cegah dan Perangi Aksi Teroris,” di Gedung Kemkominfo, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Donny, sebanyak 143 juta pengguna media sosial (medsos) di Indonesia sangat berpotensi terkena virus radikalisme dan terorisme.

“Kita harus bicara hulu dan hilir. Hulu-nya seperti apa? Ya itu, literasi, bicara conten, dan narasi. Hilirnya baru pemblokiran,” ujar Donny.

Sejak terjadi aksi teror bom di 3 gereja di Surabaya, menurut Donny, ada 1.285 akun medsos yang diblokir. Dan itu hanya dalam waktu 3-4 hari saja.

Jauh-jauh hari, lanjut Donny, Kemenkominfo sudah melakukan proses tesebut secara terus menerus, yang kemudian lebih diintensifkan.

“Salah satu upayanya adalah dengan aduan konten, internet sehat, siber kreasi dan lainnya. Isinya dengan melakukan literasi digital, cara menghindari paham radikal,” pungkasnya. (Her/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim