Sebut ‘Blantik Sapi’, Kartika Hidayati: Banyak Yang Kebakaran Jenggot
TerasJatim.com, Lamongan – Suhu politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Lamongan, mulai memanas. Hal itu ditunjukkan dari internal partai politik (Parpol), antara Bakal Calon Bupati (Bacabup) Lamongan, Kartika Hidayati, dengan pengurus di lingkungan DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lamongan.
Atmosfer itu terasa, pasca digelarnya konsolidasi koalisi 3 partai politik, diantaranya PKB, PDI-P dan Partai Gerindra, beberapa waktu lalu.
Dari konsolidasi 3 parpol itu, menyepakati satu dukungan kepada mantan Kepala Desa (Kades) Banyubang, Kecamatan Solokuro, Sholahudin, sebagai Calon Bupati (Cabup) Lamongan periode 2020-2025.
Baca juga: https://www.terasjatim.com/3-parpol-gelar-konsolidasi-untuk-usung-sholahudin-di-pilkada-lamongan/
Menanggapi hal itu, Kartika yang merupakan kader PKB, dan saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Lamongan itu, justru mengeluarkan pernyataan yang dianggap menimbulkan polemik.
Pernyataan Kartika itu, diantaranya agar dalam pemilihan pemimpin, tidak dilakukan seperti halnya melakukan perdagangan atau ‘blantik sapi’.
Tak ayal, pernyataan tersebut membuat sejumlah pihak yang diantaranya pengurus cabang partai PKB setempat kebakaran jenggot.
“Banyak yang kebakaran jenggot dan mencoba mengarahkan opini. Jadi yang digoreng-goreng masalah partai,” ungkap Kartika kepada awak media, Minggu (26/01/20).
“Saya mencoba memberi pembelajaran politik sehat yang normatif biar rakyat cerdas. Makanya saya bilang, rakyat ibarat market yang harus diberi dagangan bagus, jangan diajarkan seperti filsafat blantik sapi yang menggunakan prinsip perdagangan yang harus hitungan untung berapa,” lanjutnya.
Kartika mengharapkan, agar pernyataannya itu tidak menimbulkan persepsi negatif. “Kita juga harus memikirkan bagaimana kesejahteraan rakyat dan bagaimana mengawal NKRI. Lha kok ini malah dibelokkkan seperti itu,” pungkasnya. (Def/Kta/Red/TJ)
