Santri Pondok Tremas Asal Sumatera Meregang Nyawa di Kali Ampel Pacitan

Santri Pondok Tremas Asal Sumatera Meregang Nyawa di Kali Ampel Pacitan

TerasJatim.com, Pacitan – Nahas menimpa Rohman Danu Prasetyo, seorang santri Pondok Tremas, Pacitan, Jatim. Diduga lantaran tak bisa berenang, Eohman tenggelam saat berenang di sungai.

Korban yang diketahui asal Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel itu, ditemukan terjepit bebatuan dalam keadaan sudah tak bernyawa setelah dilakukan upaya pencarian.

Mayat remaja 16 tahun tersebut ditemukan berada di dasar sungai, tepatnya di aliran Sungai Grindulu, atau warga kerap menyebutnya Kali Ampel, yang masuk RT 01, RW 01, Dusun Krajan, Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Pacitan.

“Korban ditemukan pada Senin, tanggal 19 Agustus 2024, sekira pukukl 01.00 WIB, di dasar sungai dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Ipda Ferry Ardyanto, Kapolsek Arjosari, melalui laporan tertulis yang diterima TerasJatim.com, Senin (19/08/2024) pagi.

Menurut laporan yang dihimpun petugas di lapangan, peristiwa itu terjadi ketika para santri Pondok Tremas mengikuti kerja bakti membersihkan sampah di aliran sungai, tepatnya di Kali Ampel. Kegiatan itu dilaksanakan oleh pemerintah desa setempat, pada Minggu (18/8/2024), mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB.

Dalam laporan itu disebutkan, di sela kegiatan berlangsung, korban bersama empat orang temannya berniat ingin berenang atau mandi di tempat kejadian peristiwa, yang tanpa diketahui mereka bahwa lokasi tersebut cukup dalam, memiliki kedalaman sekitar 2-3 meter.

“Sebelumnya, mereka sudah diingatkan oleh peserta kerja bakti, bahwa lokasi itu cukup dalam. Tapi tak diindahkan,” kata Kapolsek.

Selanjutnya, salah satu saksi berusaha menjajaki lokasi yang dikatakan dalam, dengan diikuti lima orang lainnya termasuk korban. Tidak lama kemudian, saksi tersebut bajunya ditarik oleh sejumlah saksi lain dan termasuk korban ikut menarik, agar tidak tenggelam. Namun, usai mereka berhasil menepi, tetapi korban malah tidak kelihatan batang hidungnya.

Awalnya, para saksi mengira bahwa korban juga sudah menepi, dan mengikuti kerja bakti atau sudah kembali ke asrama. Kemudian mereka mencari korban di asrama tapi tidak ditemukan, dan melakukan pencarian lagi di sepanjang aliran sungai, tetapi hasilnya nihil.

Karena pencarian tak membuahkan hasil, para teman korban tersebut sekitar pukul 18.30 WIB memberanikan diri untuk memberitahu kejadian itu kepada pengasuh pondok, yang selanjutnya dilapokan ke Polsek Arjosari.

“Laporan ke Polsek sekitar pukul 21.00 WIB. Kemudian kami bersama pihak pondok, Koramil, BPBD Pacitan, Lantanal Pacitan dan juga warga setempat melakukan upaya pencarian di TKP. Alhamdulillah berhasil ditemukan,” terang Ipda Ferry.

Kapolsek menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis atau visum luar yang dilakukan tim medis Puskesmas Arjosari, tidak ditemukan luka maupun bekas tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban yang sudah terbujur kaku. “Diduga korban tidak bisa berenang,” katanya.

Selanjutnya, peristiwa tersebut disampaikan kepada keluarga korban melalui sambungan telepon. Setelahnya, lanjut Kapolsek, pihak keluarga telah menerima bahwa kejadian yang menimpa putranya itu tidak ada unsur kesengajaan.

“Pihak keluarga korban menerima, dan memohon untuk tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah, namun menghendaki untuk dilakukan pemeriksaan luar visum luar,” imbuh Kapolsek.

Informasi yang dihimpun, korban dimakaman di tempat pemakaman di Desa Tremas, pada Senin pagi jelang siang. Sedangkan pihak keluarga, dikabarkan sedang perjalanan dari Sumatra, yang dimungkinkan pada Selasa (20/08/2024) besok, baru sampai Pacitan. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim