Saat Kebakaran Pasar Legi Blitar, Hydrant Air Tidak Berfungsi

Saat Kebakaran Pasar Legi Blitar, Hydrant Air Tidak Berfungsi

TerasJatim.com, Blitar – Pasca kebakaran pasar Legi Kota Blitar Jatim, pada Selasa (12/07) lalu, menyisakan puing-puing dan ketidak jelasan nasib ribuan pedagang. Kendati Pemkot Blitar berniat merenovasi dan bahkan membangun kembali pasar tradisional terbesar di Kota Blitar tersebut.

Selain itu, peristiwa kebakaran tersebut berbuntut polemik. Setelah keluar pernyataan dari Kepala Pengelola Pasar Daerah (KPPD) Kota Blitar, Arianto, terkait  tidak berfungsinya 12 Hydrant yang terpasang di lokasi pasar Legi, akibat bersumber dari PDAM bukan dari sumur bor. Sehingga saat kebakaran berlangsung, air yang keluar dari hydrant tidak besar dan tidak bisa digunakan untuk mengisi tangki mobil pemadam kebakaran.

Menyikapi hal tersebut, Direktur Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Blitar, Sugeng Praptono mengaku keberatan atas pernyataan yang disampaikan Kepala Pengelola Pasar Daerah (KPPD) Kota Blitar. Pasalnya menurut Sugeng, sejak pasar tersebut dibangun, sampai saat ini pihak pengelola pasar, tidak pernah mengajukan permohonan pemasangan instalasi PDAM untuk hydrant di komplek pasar Legi. Bahkan menurut Sugeng, pasar Pon, pasar Wage dan RSUD Mardi Waluyo, juga tidak ada permohonan pemasangan instalasi PDAM untuk hydrant.

“Hydrant yang terpasang di pasar Legi dan beberapa pasar lainnya, bukan kewenangan kami. Karena kami tidak pernah memasok air ke pasar Legi khususnya untuk hydrant. Jadi tidak benar kalau tidak berfungsinya hydran tersebut, gara-gara PDAM,” jelas Sugeng Praptomo kepada wartawan.

Lebih lanjut Sugeng menyampaikan, PDAM di lingkungan pasar Legi hanya memasang di 14 titik, itupun pemasangan atas nama perorangan untuk kios-kios pedagang.

“Dari 14 titik tersebut, hanya tinggal 3 yang aktif yaitu, Kios 62 jalan Krantil atas nama Yasir, pasar Legi jalan Krantil dan sambungan baru per Juli 2016 untuk WC Umum jalan Krantil atas nama Sudarto. Sedangkan 11 sambungan lainnya sudah dicabut,” jelasnya.

Sementara Suhani, Ketua Paguyuban Pasar Legi Maju Makmur mengaku kecewa. Pasalnya tandon air di pasar Legi, tidak difungsikan dengan baik. Sedangkan kebutuhan air untuk para pedagang diambil dari kamar kecil atau WC umum yang airnya berasal dari PDAM.

“Jika tandon air difungsikan, hydrant yang dipasang di beberapa sudut pasar Legi juga bisa difungsikan dengan baik,” tegas Suhani. (Aji/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim