Road Show di Probolinggo, KPK Banyak Terima Laporan Dugaan Korupsi

Road Show di Probolinggo, KPK Banyak Terima Laporan Dugaan Korupsi

TerasJatim.com, Probolinggo – Setelah dari Kota Surabaya, kegiatan roadshow dengan menggunakan bus antikorupsi milik Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK), menggelar sejumlah kegiatan pencegahan korupsi di Probolinggo Jatim, mulai hari ini, Selasa (16/07/19) hingga Rabu (17/07/19) besok.

Di tempat itu, kegiatan yang bertajuk “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” ini, KPK mengaku banyak menerima laporan terkait maraknya praktek dugaan korupsi.

“Memang banyak laporan yang masuk. Termasuk dari sekitar daerah ini lah,” kata Direktur Pengaduan Masyarakat KPK Cahya Hardianto, saat menggelar konferensi pers di kantor Wali Kota Probolinggo, seperti dilansir Kompas, Senin (15/7/19).

Menurut Cahya, KPK akan menjelaskan mengenai laporan yang masuk tersebut pada pembukaan Roadshow KPK di Probolinggo, Selasa (16/07/19) hari ini. Namun menurutnya, bukan berarti ada banyak kasus korupsi di Probolinggo. Sebab hal itu hanya sebatas laporan. “Nanti yang akan dijelaskan mengenai pengaduan dan statistik yang masuk ke KPK,” imbuh Cahya.

Cahya juga belum menjelaskan secara rinci apakah laporan itu berasal dari Kabupaten atau Kota Probolinggo. Tidak dijelaskan pula berapa laporan dan terkait apa yang masuk ke KPK. Ajak masyarakat melapor.

“Dalam roadshow KPK kali ini, masyarakat bisa melapor ke KPK melalui petugas yang stand by. Tentang apa saja yang harus dibawa dalam laporan, nanti akan dijelaskan oleh petugas,” jelasnya.

Cahya menambahkan, banyak laporan dari masyarakat yang hanya berupa narasi, tanpa bukti. KPK tentu tidak semena-mena, dan akan melakukan cek atas seluruh laporan masyarakat. Kadang ada masyarakat melapor yang hanya memberi data tapi hanya dari berita koran dan audit.

“Itu semua belum tentu masuk kategori korupsi. Roadshow kali ini merupakan kegiatan pencegahan dan pendidikan anti-korupsi, agar masyarakat lebih dekat dengan KPK. Agar masyarakat banyak yang paham korupsi sehingga menjauhi korupsi,” katanya.

“Sekarang dibangun sistem yang sulit untuk korupsi. Agar orang susah korupsi. Kami harap pelaku bisnis dan pelajar aktif terlibat dslam upaya pencegahan korupsi. Kita berikan contoh kecil agar tidak korupsi, contoh terkecil menyontek,” pungkasnya. (Luk/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim