Ritual di Situs Sakral ‘Kayangan Api’ Tanda Dimulainya Rangkaian HJB ke-342

Ritual di Situs Sakral ‘Kayangan Api’ Tanda Dimulainya Rangkaian HJB ke-342

TerasJatim.com, Bojonegoro – Sebagai tanda dimulainya rangkaian kegiatan acara Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-342, Pemkab Bojonegoro Jatim pada Sabtu (19/10/19) menggelar upacara adat dan persiapan pengambilan api di situs sakral api abadi setempat.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di lokasi obyek wisata api abadi “Kayangan Api” di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, yang letak geografisnya berada di kawasan selatan kota kabupaten penghasil migas sekala besar nasional ini.

Sesuai jadwal acara, sebelum pengambilan api dilakukan, peserta melakukan prosesi upacara adat yakni pengalungan “Melati Rinonce” dan pemberian bunga oleh duta wisata Kange dan Yune kepada Camat Ngasem Waji beserta istri.

Pengalungan melati rinonce dan pemberian bunga juga diberikan kepada Kades Sendangharjo Prastiyo, beserta para perangkatnya dan punggawa kecamatan lokasi setempat.

Setelah itu, dilanjutkan dengan prosesi upacara adat selanjutnya, yakni ritual Camat Ngasem dan Kades Sendangharjo bersama istri mengitari lingkaran api abadi Kayangan Api searah jarum jam sebanyak 3 (tiga) putaran.

Setelah 3 putaran, sesampainya di sudut timur laut situs api abadi, pusaka diserahkan kepada juru kunci Kayangan Api dan meletakkan ubarampen sesaji. Lalu berjalan menuju pendapa situs yang konon berkaitan dengan Empu Supa tersebut.

Setelah ritual dilakoni, selanjutnya dihelat “gambyong’ oleh penari tayub berjumlah 23 orang atau jumlah ganjil yang diiringi gendhing wani-wani, eling-eling dan gunungsari, menambah suasana gayeng dan ritmis.

Sebelum penyerahan sampur atau selendang oleh Camat Ngasem kepada cucuk lampah atau pramugari tayub, para penari pun lebih dahulu melakukan prosesi buang sengkala mengitari situs Kayangan Api.

Sebagai prosesi penutup yaitu selamatan. Dalam prosesi ini didahului dengan ‘tanduk’ (semacam mukadimah selamatan) dan diakhiri do’a. Sebagai syarat selamatan, kepala ayam, sayap ayam, ceker ayam diserahkan kepada juru kunci baru kemudian pengambilan api dan diboyong ke pendapa kabupaten. (Iq/Red/TJ/Adv)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim