PWI Ponorogo Gelar Penghijauan dan Bhakti Sosial

PWI Ponorogo Gelar Penghijauan dan Bhakti Sosial

TerasJatim.com, Ponorogo – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Persiapan Ponorogo, menggelar penghijauan dan bhakti sosial sebagai puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019. Kegiatan dilaksanakan di Desa Wayang, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, pada Rabu (20/03/19).

Dalam kegiatan ini, pengurus PWI Ponorogo bersama sejumlah tamu undangan mulai dari Asisten II Bupati Ponorogo Henry Indra Wardhana, yang mewakili Bupati Ponorogo, Paur Humas Polres Ponorogo Ipda Satriyo, yang mewakili Kapolres Ponorogo, Danramil Pulung Lettu (Inf) Bambang, yang mewakili Dandim Ponorogo, beserta mitra PWI Ponorogo dan sponsor kegiatan, melakukan penanaman bibit pohon.

Asisten II Bupati Ponorogo, Henry Indra Wardhana mengatakan, Pemkab Ponorogo memberikan apresiasi untuk kegiatan penghijauan dan bakti sosial yang dilaksanakan PWI Ponorogo kali ini.

“Pemkab Ponorogo sangat menghargai kepedulian PWI Ponorogo terhadap lingkungan hidupnya. Yaitu memperhatikan ekosistem yang ada dengan melakukan penanaman pohon di kawasan tangkapan air hujan. Di antaranya adalah desa-desa di Kecamatan Pulung dan Sooko, termasuk Desa Wayang ini,” ungkapnya.

Henry menambahkan, Pemkab Ponorogo berterima kasih kepada PWI Ponorogo yang melaksanakan kegiatan dan sangat bermafaat bagi Ponorogo. Ia juga berterimakasih terhadap mitra-mitra PWI Ponorogo dalam kegiatan ini di antaranya sejumlah BUMN dan sponsor swasta dan organisasi masyarakat lainnya.

Menurutnya, penghijauan atau penanaman berbagai pohon di kawasan seperti Pulung dan Sooko sangat penting. Hal ini bercermin dari bencana banjir besar yang sempat terjadi di Ponorogo 2 pekan lalu.

Dikatakannya, salah satu sebab banjir tersebut adalah mulai berkurangnya pepohonan di kawasan tangkapan hujan, sehingga air langsung mengalir ke sungai. Air hujan yang intensitasnya memang tinggi tidak sempat meresap ke dalam tanah dan diikat oleh akar.

“Jadi tepat sekali pelaksanaan penghijauan ini di daerah Pulung ini. Dari catatan kami, kalau hujan di Ponorogo tinggi dan merata, termasuk di Pulung dan Sooko, maka Ponorogo akan banjir. Tapi kalau Pulung dan Sooko tidak terlalu tinggi, biasanya kawasan Ponorogo (Kota) ya aman,” imbuhnya.

Sementara, Ketua PWI Ponorogo Ade Hadi Sanyoto menambahkan, kepedulian terhadap ekosistem dalam hal ini keberadaan tanaman penangkap air hujan adalah sikap yang harus dimiliki oleh semua pihak. Tentu saja masyarakatlah yang paling berperan dalam mempertahankan kelestarian lingkungan hidupnya.

Hal ini agar alam tetap bersahabat dan tidak menadi bencana yang selalu membawa kesedihan. Ribuan bibit pohon berbagai jenis akan ditanam di kawasan Desa Wayang dengan bibit yang didatangkan oleh PWI Ponorogo dan sejumlah mitranya.

“Kita lihat warga kita yang kebanjiran, harus mengungsi walaupun hanya satu malam. Di Sentani, 90-an orang jadi korban banjir. Maka, mari jaga kelestarian lingkungan hidup, keberadaan berbagai pepohonan dan faunanya,” ucapnya.

Penghijauan juga dilaksanakan sebagai peringatan Hari Hutan Internasional yang jatuh setiap 21 Maret.

Selain mempertahankan daerah Desa Wayang dan sekitarnya sebagai kawasan tangkapan air hujan, penghijauan ini juga sebagai upaya untuk menjaga kelestarian sumber airnya. Di Desa Wayang terdapat 3 sumber air yang debitnya cukup besar. Salah satunya adalah sumber air Sorodipo atau terkenal sebagai sumber air Mbeji.

“Nah, sumber air ini sebisa mungkin kita semua ikut menjaganya. Agar tidak hanya memberi manfaat buat pengguna airnya, tapi juga memberi nilai tambah bila bisa dikelola dengan baik seperti di Desa Ponggok (Klaten, Jawa Tengah),” tutur Ade.

Selain penghijauan, sambung Ade, dilaksanakan pula kegiatan Sambang Kerabat. Kegiatan ini berupa penyerahan paket sembako kepada warga yang layak mendapatkan bantuan.  Sebanyak 75 paket sembako dari organisasi Patripurogo (Paguyuban TNI-POLRI dan Putu Warok Ponorogo), Se- Jabodetabek  Yayasan Baitul Maal PLN Ponorogo serta sejumlah donatur dibagikan kepada warga.

Untuk bibit tanaman, PWI Ponorogo mendapat bantuan dari sejumlah pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Perum Jasa Tirta (sub-Madiun), serta bantuan pupuk dari PT Petrokimia Gresik.

Sebelumnya, pada Desember 2018, PWI Ponorogo telah bekerja sama dengan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo melaksanakan safari jurnalistik dengan tema ‘Cerdas Bermedia’. Selain itu, juga bekerja sama dengan SMAN 3 untuk kegiatan Journalistic Challenge.

Pada Februari lalu juga telah digelar pula Jagongan Pers #2 dengan tema ‘Bertanya : Posisi Pers dan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Potensi Wisata Daerah’ dengan pembicara utama Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dan sejumlah pejabat terkemuka dari kabupaten di eks-Karesidenan Madiun. (Any/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim