Puluhan Orang di Pacitan Kena Diare, Satu Meninggal Dunia

Puluhan Orang di Pacitan Kena Diare, Satu Meninggal Dunia

TerasJatim.com, Pacitan – Nyaris seratus orang di Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jatim, terjangkit wabah diare. Dari jumlah itu, satu orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Kasus tersebut ditemukan pertama kali sejak akhir Desember 2022 lalu. Hingga awal tahun 2023 ini, tercatat sudah ada 95 orang di desa tersebut yang terjangkit.

“Ditemukan awal pada tanggal 18, dan dilaporkan terjadi peningkatan pada 23 Desember. Sampai sekarang jumlahnya 95 kasus dalam satu desa,” kata dr. TH Hendra Purwaka, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pacitan, usai sarasehan bersama awak media Pacitan, di ruang pertemuan dinkes setempat, Rabu (04/01/2023).

Dari jumlah tersebut, satu orang yang dinyatakan meninggal dunia itu rujukannya terkena diare. Namun, kata Hendra, pasien tersebut mempunyai riwayat penyakit lain dan rutin berobat di puskesmas setempat. “Dia (pasien) dirujuk ke rumah sakit karena diare. Ternyata ada riwayat dari pasien tersebut sering berobat ke puskesmas dan pasien rutin penyakit asma,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Sukorejo, Anis Arahmaningtyas mengatakan, dari jumlah keseluruhan pasien tersebut, mereka menjalani perawatan medis di puskesmas setempat, di rumah sakit daerah, swasta dan sebagian menjalani perawatan di rumah.

“Rata-rata (pasien) paling banyak usia balita dan anak-anak. Usia 13 sampai 50 tahun juga ada,” katanya, saat ditemui di kantornya, usai mangambil sampel air bersama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Surabaya, Rabu sore.

Terkait penyebab wabah tersebut, Anis belum dapat memastikan. Dari sejumlah sampel air yang diambil, lanjut dia, rerata mengadung bakteri E. Coli (Escherichia coli) atau bakteri yang hidup di dalam pencernaan makhluk hidup.

“Kita sudah ambil sampel di sembilan titik, ada bakteri itu (E.Coli), tapi itu belum merupakan satu-satunya penyebab. Bakteri E. Coli itu bisa jadi penyebab diare ada syarat-syaratnya. Jadi belum bisa ditegakkan penyebabnya apa,” terangnya.

“Kita masih melakukan investigasi terkait penyebabnya. Yang pasti kita sudah melakukan berbagai upaya, di antaranya surveilans dari puskesmas, kemudian PE (penyelidikan epidemiologi) hingga edukasi sudah kami lakukan,” sambung Anis.

Disoal terkait pasien yang meninggal, pihaknya menjelaskan bahwa pasien tersebut saat datang ke puskesmas sudah dalam kondisi buruk atau terlambat untuk mendapatkan pertolongan dan perwatan medis.

“Saat ke sini (puskesmas), kondisi pasien buruk. Di sini sudah dilakukan tata laksana sesuai prosedur, kemudian kondisi pasien semakin memburuk terus kita rujuk ke rumah sakit. Pasien punya asma dan gastritis kronis,” terangnya.

Wabah diare yang dirasakan pasien salah satunya diiringi dengan kondisi badan panas dingin dan sakit pada bagian perut yang luar biasa. “Perut sakit, clekit … clekit … gitu. Tidak mual, hanya panas dingin,” kata Sri Iswatinah (62), salah satu pasien yang dirawar di Puskesmas Sukorejo, Sudimoro.

“Masuk sini (puskesmas) tadi pagi. Dua hari lalu kan sudah sakit, terus sembuh. Tadi malam kambuh lagi, gak tahu penyebabnya apa. Sekarang sudah mendingan, cuma pas BAB perut masih sakit kaya kontraksi gitu,” imbuhnya.

Ditemui terpisah, Kepala Desa Sumberejo, Agung Trisno Kuncoro menambahkan, dengan kedatangan tim dari BTKLPP Surabaya tersebut pihaknya berharap bisa segera memutus mata rantai wabah diare. “Dilihat dari sembilan titik sampel air, semuanya ada bakteri E. Coli. Harapan kami itu segera tertangani, supaya masyarakat kami bisa sehat kembali,” ungkapnya.

Sebagai informasi tambahan, saat ini dinkes setempat sudah melakukan kaporisasi di sejumlah sumber air yang dikonsumsi warga yang diduga mengandung bakteri E. Coli. Dan, untuk Kamis (05/01) besok, secara serentak melakukan on the job (OJT) training kepada seluruh ketua rukun tetangga (RT) di Desa Sumberejo, terkait pembuatan alat yang digunakan untuk disinfeksi air, dengan menggunakan sumber daya yang ada di desa setempat. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim