PSBB di Malang Raya Diberlakukan Besok, Gubernur Jatim Pantau Kesiapan
TerasJatim.com, Malang – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memantau kesiapan rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Malang Raya, yang akan diterapkan mulai, Minggu (17/05/20) besok.
“PSBB itu pembatasan, bukan pelarangan atau penghentian, jadi silahkan berjualan tapi tidak menyediakan tempat duduk, atau silahkan berjualan tapi pakai masker dan tetap jaga jarak,” kata Khofifah, saat berdialog dengan warga Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Sabtu (16/05/20).
Menurutnya, kesiapan promotif preventif ditunjukkan pemerintah, TNI, Polri dan masyarakat, untuk menjalankan PSBB di Malang Raya terlibat maksimal. Bahkan sejak satu bulan terakhir, masyarakat telah menyiapkan kampung tangguh.
“Di kampung tangguh relawan mengedukasi masyarakat tentang cara menjaga kesehatan, dan juga disediakan tempat pojok curhat untuk warga yang ingin bertanya mengenai persoalan yang dialami,” katanya.
Dalam penerapan PSBB, lanjut Khofifah, masyarakat tidak perlu khawatir karena ini hanya pembatasan bukan ditutup total. “213 negara di dunia mengalami ini, jadi kita juga harus menjalankan sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19,” ungkapnya.
Layanan kuratif juga sudah disiapkan Pemkab Malang di daerah Kepanjen, untuk merawat pasien kategori ringan. Sedangkan Kodim, Kostrad, dan Dinsos juga menyiapkan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan makan warga yang wilayahnya menjadi titik penutupan selama PSBB yang berlaku 14 hari. “Dengan menjalankan PSBB, kita turut menjaga keamanan keluarga, Terimakasih kepada warga malang yang gencar membuat kampung tangguh untuk melawan Covid-19,” imbuhnya.
Sementara, Bupati Malang, Sanusi, menambahkan, saat ini ada 500 kampung tangguh di Malang Raya. “Kecamatan Dau, Pakis, dan Singosari siap dengan konsep kampung tangguh, seperti menyiapkan lumbung pangan, dapur umum dan sosialisasi untuk masyarakat,” tuturnya.
Mengenai berita viral tentang pedagang sayur yang membagikan dagangannya kepada pengguna jalan karena tidak laku dijual, Sanusi mengaku telah mendata dan membicarakan dengan Dinas Sosial. “Kita akan data, selama PSBB pedagang sayur kita akan bantu sembako, sedangkan dagangannya akan kita beli untuk kebutuhan dapur umum,” jelasnya.
Terpisah, Siswanto, Kepala Desa Kalisongo Kecamatan Dau mengatakan, penanganan dan pelatihan untuk relawan Covid-19, terutama dalam menyambut kedatangan warga yang mudik sudah dilakukan tim di kampung tangguh. Sampai saat ini belum ada warga yang membutuhkan penanganan lanjutan, cukup dengan isolasi mandiri di rumah. (Jnr/Kta/Red/TJ)