Provinsi Jatim Raih Penghargaan Pembangunan Daerah dari Presiden

Provinsi Jatim Raih Penghargaan Pembangunan Daerah dari Presiden

TerasJatim.com – Provinsi Jatim mendapat pengakuan dari pemerintah pusat atas keberhasilannya mendorong pembangunan daerah di seluruh wilayahnya. Atas keberhasilannya itu, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2019, berupa Piala dan Piagam kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Penghargaan itu diberikan pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang dihelat di Jakarta, Kamis (09/05/19). Selain Jatim, Presiden Jokowi juga menyerahkan kepada Provinsi Jateng  dan Provinsi Sumsel.

Diterimanya penghargaan, karena Jatim dinilai Bappenas RI mampu mengembangkan sinergitas antar sektor antar wilayah dalam tematik pengembangan kawasan argopolitan/minapolitan.

Penilaian terdiri dari perencanaan utamannya pada tahun 2018 dan implementasinya pada kinerja di tahun yang sama. Pada sisi yang lain, fokus utama dari penilaian tersebut yakni lebih kepada inovasi yang dimunculkan serta berkontribusi dalam realisasi kinerja.

Usai menerima, Gubernur Khofifah menjelaskan, terdapat 5 indikator kinerja utama yang ternilai melebihi dari target yang ditetapkan dalam rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) 2018. Kelima indikator tersebut antara lain, laju pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran terbuka, penurunan disparitas serta penurunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Capaian tersebut dinilai oleh Tim PPD yang terdiri dari Bapenas, Kemendagri dan tim penilai independen dari Perguruan Tinggi pengamat, hingga tokoh masyarakat sehingga Jatim dinilai layak mendapatkan PPD Tingkat Provinsi Tahun 2019,” ungkapnya.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki peluang besar menjadi negara dengan ekonomi terkuat nomor 5 di dunia. Bahkan, ekonomi Indonesia bisa menjadi nomor 4 pada 2045. Asalkan, setiap kementerian/lembaga serta daerah memiliki kemauan untuk berbenah.

“Banyak tantangan yang harus diselesaikan dan dihadapi. Jangan dipikir kita biasa-biasa saja, tanpa kerja keras kemudian masuk ke 4 besar, ke 5 besar ekonomi terkuat,” terangnya.

Presiden meminta kepada daerah, jika ingin maju dan menjadi negara nomor 5 dunia harus mampu fokus pada pengembangan pada sektor infrastruktur. Tugas dari pemerintah pusat adalah menyiapkan infrastruktur, salah satunya jalan tol. Maka, daerah harus segera menyesuaikan dengan membangun kawasan-kawasan atau jalan-jalan di daerah yang mendukung terciptanya peningkatan ekonomi di daerah.

“Saya minta gubernur, bupati/wali kota dapat mengoptimalkan infrastruktur baik jalan tol, pelabuhan, airport. Kepala daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota segera menyambungkan dengan titik-titik ekonomi di tempat masing-masing. Jangan pernah bermimpi kita masuk pada negara maju atau negara terkuat nomor lima atau keempat di dunia,” ujarnya.

Tantangan lainnya, yakni belum optimalnya reformasi birokrasi di negeri ini. Masih banyaknya proses perijinan menjadi kendala sulitnya investor masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, Presiden meminta agar sistem perijinannya harus disederhanakan.

Presiden juga meminta agar peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa diutamakan. Artinya, keterpaduan link and match antara SMK dengan perguruan tinggi harus terus di dorong, sehingga tercipta tenaga kerja yang berkualitas dan terampil.

Sementara, Menteri PPN/Kepala Bapennas RI, Bambang Brojonegoro menyampaikan, dalam 5 tahun terakhir pembangunan nasional menunjukkan kemajuan yang sangat baik. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 yang bertemakan Peningkatan SDM untuk pertumbuhan berkualitas difokuskan pada pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, infrastruktur dan pemerataan wilayah, nilai tambah sektor riil industrialisasi dan kesempatan kerja. Termasuk juga, ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup serta terciptanya stabilitas pertahanan dan keamanan di Indonesia. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim