Presiden, Apa Kata Dunia ?

Presiden, Apa Kata Dunia ?

TerasJatim.com – Beberapa hari belakangan ini, nama orang kaya Amerika Serikat, Donald Trump, menjadi sosok yang kontroversial, terlebih bagi warga Muslim dunia.

Pasalnya, entah ini sekedar kampanye untuk mendapatkan simpati warga Amerika atau dia memang ingin menjadi pusat perhatian, kandidat bakal calon presiden dari Partai Republik ini, lumayan kerap membuat pernyataan yang mencerminkan kebencian terhadap Islam di pidatonya.

Setelah sebelumnya mengeluarkan ide perlunya sebuah kartu identitas khusus bagi umat Islam atau Islam ID, kali ini Donald Trump kembali dengan ide kontroversial lainnya yaitu menyerukan larangan bagi semua Muslim untuk masuk wilayah Amerika Serikat.

Konyolnya lagi, pengusaha yang pernah menggemparkan jagad politik nasional karena menerima dan memperkenalkan rombongan Setya Novanto, Fadli Zon dan anggota DPR-RI dalam sebuah jumpa pers ini, bukan hanya menolak orang Islam yang bermigrasi ke Amerika Serikat, namun juga melarang Muslim yang hanya ingin berwisata di negaranya.

Trump mengatakan, bahwa larangan Muslim memasuki Amerika merupakan tindakan yang sangat perlu, karena warga Amerika Serikat sudah tidak memiliki pilihan lagi dalam membendung radikalisme yang dianggap sering dilakukan oleh kaum Muslim.

Miliuner dan mantan bintang reality show televisi ini memang dikenal dengan retorika-retorika rasisnya, dan kerap menggunakan isu Islam untuk kampanyenya dalam usaha untuk mendapatkan simpati dari warga Amerika, dalam menuju ke kursi kepresidenan.

Usulan pelarangan Muslim masuk Amerika itu termasuk para calon imigran, pelajar, turis dan pengunjung lainnya.

Tentu saja, dengan komentar yang bernada aneh dan konyol ini, maka gemparlah umat Muslim se-dunia, termasuk bagi warga masyarakat non Muslim sekalipun.

Mereka pada umumnya menganggap bahwa pernyataan Trump ini, bernada provokatif dan jauh dari sebuah budaya umat yang hidup pada alam modern.

Melihat fenomena kegaduhan dunia Internasional atas pernyataan calon presiden Amerika ini, buru-buru pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendinginkan suasana kebatinan umat beragama dunia. Pihak Amerika, dalam hal ini kantor keprisedanan di Gedung Putih, langsung bereaksi dan mengeluarkan pernyataan yang intinya bahwa ide pernyataan Donald Trump ini, adalah murni pernyataan pribadi yang tidak mencerminkan pemerintahan dan rakyat Amerika.

Di dalam negeri, kontan tokoh agama dan ormas nasional banyak yang menyayangkan pernyataan kandidat presiden negara adi daya ini. Bahkan ada yang menganggap, pernyataan ini menunjukkan pikiran dan sikap primitif seseorang yang hidup di sebuah negara modern, yang konon katanya sangat menjunjung tinggi demokrasi, HAM, dan pluralitas.

Bagaimana mungkin seorang calon presiden memiliki pikiran ultra-Islamophobia ketika dunia sudah berubah di mana relasi antar agama yang semakin dialogis.

Harus diakui, bahwa masih ada sebagian kecil kalangan umat Islam yang berpandangan konservatif dan radikal. Namun hal ini bukan hanya ada di agama Islam saja, namun ada pada setiap agama yang mengatasnamakan agama sebagai landasan untuk melakukan tindak kekerasan.

Buat kita, calon presiden ini telah mengawalinya dengan cara yang salah. Bisa jadi, kalau orang ini nantinya menjadi presiden negara adi kuasa, pasti banyak pertanyaan sederhana. “Apa kata dunia ?”

Salam Kaji Taufan

(Data diolah dari berbagai sumber)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim