Polisi Tangkap Pengirim Paket Yang Meledak di Perak Surabaya
TerasJatim.com, Surabaya – Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berhasil mengungkap kasus letupan paket berisi bahan peledak yang terjadi di warung depan PT. Bahana Line Jalan Laksda M. Nasir Perak Surabaya, pada Senin (11/12) malam lalu.
Polisi mengamankan Edi Widjanarko (42), seorang Anak Buah Kapal (ABK), warga kelahiran Blitar yang berdomisili di Dukuh Bulak Banteng Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menjelaskan, kejadian bermula pada Senin (11/12) malam, sekitar pukul 20.45 WIB, saat Lito, office boy PT. Bahana Line menerima sebuah paket yang dibungkus tas kresek warna hitam dari orang yang tidak dikenal.
Paket tersebut ditujukan kepada AW (34), karyawan Operasional PT. Bahana Line dengan pengirim atas nama Titin. Lilo selanjutnya menyerahkan paketan tersebut kepadd AW.
Lalu pada pukul 21.30 WIB, AW membuka paketan tersebut di warung depan PT. Bahana Line. Saat dibuka di dalam terdapat dos book HP Samsung A5 dan secarik kertas yang bertuliskan “Anton Warjono” 081222777609”.
AW yang curiga dengan kemasan paket tersebut kemudian mengocoknya untuk mengetahui isinya. Saat dikocok terdengar suara seakan-akan berisi kerikil. Selanjutnya AW membuka paketan dengan perlahan dan melihat sejumlah pecahan kaca (beling) di dalamnya. Merasa ada yang janggal, AW menutup kembali paketan itu. Namun, tiba-tiba paketan itu meledak. Hingga akhirnya peristiwa itu dilaporkan ke aparat kepolisian setempat.
Mendapat laporan, petugas yang datang ke lokasi kemudian melakukan pemeriksaan dan olah TKP. Petugas menemukan sisa ledakan berupa dos book HP Samsung A5 warna biru, pecahan kaca (beling), baterai kotak 9V merk Panasonic, rangkaian kabel warna hijau merah dan hitam, sisa serbuk berwarna hitam, jepitan baju serta sobekan kertas koran. Selain itu petugas juga memeriksa sejumlah saksi dan bukti rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, petugas menemukan indikasi adanya beberapa nama yang diduga memiliki dendam pribadi terhadap AW.
Dari hasil pendalaman, AW diduga memiliki hubungan khusus dengan 2 orang wanita, diantaranya bernama Indah, istri Edi, dan Titin yang merupakan seorang janda.
Dari hasil pendalaman ini, penyidik beranggapan bahwa pelaku mengenal AW, karena dalam paketan tersebut tertera nama jelas korban dan nomer HPnya.
Namun paketan tersebut diatasnamakan Titin, sehingga penyidik meyakini bahwa bukan Titin pelakunya, tetapi pelaku adalah orang lain yang mengenal AW dan juga mengetahui bahwa AW memiliki hubungan khusus dengan Titin.
Kuat dugaan bahwa suami dari Indah lah, yang bernama Edi Widjanarko, menyimpan rasa tidak suka dan dendam terhadap AW.
Hasil penyelidikan juga dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi. Apalagi Edi juga menggunakan HP yang sama dengan dos book HP yang digunakan untuk membungkus paketan yang meledak itu.
Sementara dari hasil rekaman CCTV, paketan yang meledak tersebut dikirim dengan menggunakan jasa ojek online. Dari video rekaman CCTV nampak orang yang mengantarkan paket tersebut tidak mengetahui isi paketan tersebut.
Penyidik juga melakukan pengecekan terhadap 2 jasa ojek online yang diketahui memiliki layanan untuk mengantarkan paket tersebut, dan mengarah pengirimnya adalah Edi Widjanarko.
Tak menunggu lama, anggota Sat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak langsung melakukan pencarian terhadap Edi. Saat Rabu (13/12) malam, sekitar pukul 22.00 WIB, petugas yang datang ke rumahnya, tak menemukan keberadaan Edi. Menurut informasi, Edi meninggalkan rumah dengan tergesa-gesa sebelum petugas datang.
Selanjutnya anggota Sat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan pengejaran terhadap Edi yang diketahui berada di terminal Arjosari Malang. Hingga pada Jumat (15/12) dinihari sekitar 03.00 WIB, Edi ditangkap petugas saat di Indomart depan terminal Arjosari Malang.
Kini Edi sudah diamankan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Ah/Kta/Red/TJ)
