Polisi Selidiki Aksi Kericuhan Jelang Laga Persebaya vs Arema di Blitar

Polisi Selidiki Aksi Kericuhan Jelang Laga Persebaya vs Arema di Blitar

TerasJatim.com, Surabaya – Kericuhan yang terjadi di area Stadion Soepriadi Blitar jelang pertandingan Persebaya melawan Arema FC, pada Selasa (18/02/20) siang, menjadi perhatian serius aparat kemananan.

Aksi tersebut diduga dipicu kemarahan sejumlah kelompok supporter sepak bola yang dihadang petugas saat berusaha masuk ke dalam stadion. Akibat kemarahan kelompok suporter tersebut, tercatat 7 sepeda motor hangus terbakar.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan, pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap jumlah korban terluka akibat peristiwa ini.

“Kita masih inventarisir dulu, tapi laporan yang baru masuk ada tujuh kendaraan roda dua motor. Korban masih kita inventarisir,” kata Truno, di Mapolda Jatim, Selasa (18/02/20) malam.

Petugas belum mengamankan siapa dalang di balik aksi tersebut. Namun, Truno memastikan, pelaku melakukan perbuatan melanggar hukum karena ada kerugian materil dalam peristiwa ini.

“Pelaku siapapun yang mengganggu ketertiban apalagi sudah ada kerugian materil dari masyarakat dan ini masuk dalam pidana. Sejauh ini belum ada yang diamankan dan masih pendalaman Polres,” ungkapnya.

Sebelumnya, Truno menyebut, Polda Jatim sengaja menggelar pertandingan semifinal Piala Gubernur antara Arema vs Persebaya di tempat netral. Hal ini untuk mengurangi ketegangan antar kedua suporter kesebelasan.

“Pertandingan Piala Gubernur Jawa Timur antara Persebaya dan Arema ini digelar dalam suatu tempat yang memang netral, ya artinya tanpa suporter kedua kesebelasan ini. Ini disepakati dengan penyelenggara dari aspek keseluruhannya adalah aspek keselamatan, kelancaran pertandingan tersebut,” ujarnya.

Sedangkan untuk penyebab peristiwa ini, Truno menyebut polisi masih melakukan penyelidikan. Dugaan sementara, massa sempat kecewa lantaran tak mendapatkan akses masuk. Selain itu, dia menyebut ada sejarah panjang yang membuat tensi kedua suporter (Persebaya dan Arema) ini cukup tinggi.

“Kita lihat dari aspek historis kedua kesebelasan ini kan fanatisme suporter sangat tinggi. Kita mengharap dan mengimbau kepada kedua belah pihak untuk meredam masing-masing superter untuk tak melakukan bentrok, konflik hingga mengganggu masyarakat. Nanti kita dalami, apakah ini bentuk kekecewaan suporter atau kedua belah suporter, ini masih pendalaman. Tapi sejauh ini tak ada bentrok yang ada memang adanya kekecewaan ingin masuk ke stadion,” pungkasnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/laga-semifinal-piala-gubernur-2020-di-blitar-diwarnai-aksi-pembakaran-7-motor/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim