Polisi Dalami Insiden Hanyutnya 6 Siswa MTs Takeran Magetan di Sungai Grape
TerasJatim.com, Madiun – Penyidik Satreskrim Polres Madiun hingga kini masih terus melakukan penyelidikan terkait insiden yang terjadi di Wana Wisata Grape Desa Kresek Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun.
Dalam insiden tersebut, tercatat enam siswa MTs Bani Alimursad, Takeran, Kabupaten Magetan, hanyut di Sungai Grape pasca mengikuti kegiatan sekolah.
Seluruh korban telah ditemukan tewas menjadi mayat setelah empat hari dilakukan upaya pencarian.
Kapolres Madiun , AKBP I Made Agus Prasatya menjelaskan, pihaknya telah memanggil sekitar 8 orang saksi dalam insiden tersebut. Mereka berasal dari pihak sekolah serta pengelola Wana Wisata Grape. Selain itu, petugas juga memintai keterangan siswa MTs Bani Alimursad.
“Pokoknya semua pihak yang terlibat akan kami panggil dan dimintai keterangan. Banyaknya pihak yang kami mintai keterangan bertujuan untuk membuat kasus ini jelas,” ujarnya, Jumat(14/04).
Kapolres menambahkan, hingga saat ini Polres Madiun masih belum dapat memastikan hasil penyidikan tersebut. Polres masih akan memanggil saksi-saksi lain dalam kasus tersebut.
Sebelumnya, sebanyak enam siswa korban hanyut di sungai wahana wisata Grape, pada Senin (10/04) sekitar pukul 14.00 WIB.
Mereka adalah Ahsan Nurfuad (14) kelas VIII, Hasmi (14) Kelas VIII, Maarif Sachaf (13) Kelas VII, Adiliyan (13) Kelas VII, Ramadhani (14) Kelas VIII dan Gandi (13) Kelas VII.
Kejadian berawal saat setelah outbond, seluruh murid dan 10 guru pendamping MTs itu menuju Sungai Grape yang jaraknya sekitar 2 km dari Monumen Kresek. Sesampainya di Wana Wisata Sungai Grape sekitar pukul 13.30 WIB, seluruh siswa turun dari bus dan langsung menuju lokasi wisata.
Menurut keterangan guru, para siswa berada di Sungai Grape untuk makan siang. Namun, saat berada di lokasi, ada sekitar 10 siswa MTs Bani Ali Mursyad yang terjun ke sungai untuk bermain air. (Bud/Kta/Red/TJ/KBRN)
