Polisi Akan Lakukan Tes Kejiwaan Terhadap Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang

Polisi Akan Lakukan Tes Kejiwaan Terhadap Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang

TerasJatim.com, Malang – Pasca diamankannya Sugeng Santoso (49), yang diduga sebagai pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Pasar Besar Kota Malang, aparat kepolisian masih terus mendalami kasus tersebut.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, dalam pemeriksaan pelaku mengaku jika korban dimutilasi ketika dalam kondisi sudah meninggal dunia. “Alibi pelaku memutilasi, katanya karena ada bisikan,” jelasnya, Kamis (16/05/19).

Kepada polisi, pelaku Sugeng menjelaskan, bahwa dirinya bertemu korban beberapa hari lalu di sekitar Klenteng Ang En Kiong Jalan RE Martadinata Kota Malang. Saat bertemu, korban dalam kondisi sakit yang kemudian dibawa ke Pasar Besar kondisinya masih hidup. Hingga akhirnya korban meninggal dan selanjutnya dimutilasi.

“Dalam kondisi meninggal tiga hari dari hasil identifikasi labfor inilah, mayat korban itu dimutilasi oleh pelaku,” imbuh perwira polisi dengan tiga melati di pundaknya itu.

Barung menambahkan, polisi akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku untuk mengetahui kondisinya apakah memiliki gangguan kejiwaan atau tidak. Selain itu, polisi juga berusaha untuk mengetahui identitas korban.

Polisi kesulitan mendapatkan identitas korban karena kondisi wajahnya yang sudah tidak bisa dikenali. Para saksi yang dimintai keterangan juga tidak mengenal korban, apalagi secara fisik sudah mengalami perubahan.

Baca juga: https://www.terasjatim.com/polisi-tangkap-pelaku-mutilasi-di-pasar-besar-malang/

Sebelumnya, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri  menjelaskan, pihaknya mengamankan Sugeng Santoso (49), yang diduga kuat sebagai pelaku mutilasi terhadap mayat perempuan yang potongan tubuhnya ditemukan di lantai 2 Pasar Besar Kota Malang, Selasa (14/05/19) siang.

Sugeng ditangkap tak jauh dari lokasi kejadian, pada Rabu (15/05/19), malam. Pelaku yang tak memiliki tempat tinggal tetap ini diketahui seringkali terlihat berada di lokasi.

“Identitasnya terungkap berawal dari petunjuk nama Sugeng yang tertulis di telapak kaki korban. Selanjutnya dengan melibatkan anjing pelacak (K9) yang kemudian mengarahkan keberadaan pelaku yang tidak jauh dari TKP,” tandas Asfuri. (Ah/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim