Polda Jatim Rilis Tersangka dan Penyebab Ambruknya Atap SDN Gentong Kota Pasuruan

Polda Jatim Rilis Tersangka dan Penyebab Ambruknya Atap SDN Gentong Kota Pasuruan

TerasJatim.com, Surabaya – Direktorat Reserse Kriminal Umum merilis penyebab ambruknya atap ruangan SDN Gentong Kota Pasuruan, yang terjadi pada 5 November 2019 lalu. Dari hasil uji laboratorium forensik (labfor), penyebab ambruknya atap sekolah yang terletak di Jalan KH. Sepuh 49 Kota Pasuruan itu akibat material bahan bangunan yang tak sesuai spesifikasi.

Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gideon Arif Setyawan, mengatakan, ada beberapa bahan yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dikonstruksikan (RAB). Hasilnya, bangunan ini pun menjadi tidak kuat.

Dalam kasus ini, penyidik menetapkan 2 tersangka, yakni DM selaku kontraktor pengerjaan proyek renovasi tahun 2012 dan SE selaku pihak mandor proyek yang ditunjuk pihak SDN Gentong.

“Ini ada dua tersangka inisial DM dan SE. Peran mereka masing-masing karena kelalaiannya dalam pelaksanaan pekerjaan dari SD gentong yang menurut hasil uji laboratorium forensik ada beberapa ketidaktaatan atau ketidaklaziman dalam pembangunan sebuah konstruksi gedung,” katanya di Mapolda Jatim, Senin (11/11/19).

Gidion mencontohkan ada beberapa bahan konstruksi pembangunan gedung yang dikurangi kualitasnya. “Misalnya yang seharusnya kolom ini diisi oleh empat besi. Besinya kalau sesuai perencanaan itu besi 12 istilahnya besi banci. Kalau dari uji laboratorium ketemu 8 koma sekian mili untuk lingkarnya apa diameternya 8 koma sekian mili. Nah ini salah satu kolom yang salah satu sudut seharusnya diisi ini harusnya 4 menjadi 3,” papar Gidion.

“Maka kekuatan konstruksinya ya sudah pasti akan roboh, tinggal nunggu waktu. Nanti diuji saya akan tunjukkan pengujian terhadap kekuatan dari beton kalau istilahnya menggunakan hammer, hammer Test,” imbuhnya.

Selain itu, Gidion menyebut, pasir yang digunakan membangun gedung juga memiliki kualitas biasa saja. Padahal dalam penganggaran, gedung tersebut akan menggunakan pasir berkualitas bagus atau pasir Lumajang. Begitu pula dengan galvalum yang digunakan.

“Kemudian ada pasir bahan baku yang hasil pengujiannya tidak sesuai dengan pasir yang direncanakan terkenal paling bagus pasir Lumajang. Ini pasirnya pasir-pasir biasa, kemudian galvalumnua ini galvalum atau rangka rangka baja, rangka baja ringan sebagai reng kemudian itu tempatnya genteng,” pungkasnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/kasus-ambruknya-atap-kelas-sdn-gentong-pasuruan-2-bos-kontraktor-ditahan/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim