Pj Kades Watukarung Pacitan Dilaporkan ke Bawaslu

Pj Kades Watukarung Pacitan Dilaporkan ke Bawaslu

TerasJatim.com, Pacitan – Ditemani seorang pria berperawakan kekar, Suyono, Koordinator Paguyuban Warga Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, datang ke Kantor Bawaslu Kabupaten Pacitan, Jatim.

Kedatangan warga tersebut, tidak lain untuk melaporkan perihal dugaan politik praktis oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam hal ini, Pj Kades Watukarung, Sumadi.

Kata Suyono, pelaporan yang dilakukan itu merupakan tindak lanjut dari hasil audiensi di balai desa setempat, pada sepekan lalu, atau pada Senin (13/11/2023).

“Pelaporan ke Bawaslu ini bagian dari hasil audensi. Yang mana dalam interogasi yang kami lakukan, menemukan bukti-bukti adanya proses rencana awal,” terang dia, via pesan WhatsApp, Selasa (21/11/2023).

“Tentu kami melaporkan pihak penyelenggara acara tersebut. Dalam hal ini Pj Kepala Desa watukarung,” sambung Suyono.

Di Kantor Bawaslu Jalan Letjend MT. Haryono Nomor: 60, Ploso, Pacitan, Suyono dalam pelaporannya pada Kamis (16/11/2023) sore, membawa segenggam bukti-bukti, temuan, pun pengakuan dari sejumlah pihak.

Terlihat, Suyono yang memakai topi warna putih itu sedang mengisi berkas-berkas yang disodorkan oleh Bawaslu. Dengan posisi duduk setengah jongkok, ia tampak mantap mengisi dan menandatangani lembar demi lembar kertas warna putih. Seperti sedang mengisi berita acara pelaporan.

“Bukti yang kami temukan, daftar hadir warga, dana komsumsi dari pihak luar sebesar Rp2,5 juta dan beberapa pengakuan dari staf desa serta BPD, yang mana musyawarah pembanguan balai desa itu juga dilakukan bersamaan dengan kepentingan politik 2024,” bebernya.

Sebagai warga yang peduli demokrasi di Desa Watukarung, tujuan pelaporan Suyono ke Bawaslu ini, ingin mengingatkan kepada pihak-pihak tertentu agar tidak memberikan fasilitas kepada calon legislatif (Caleg) atau partai dalam sosialisasi.

“Harapanya, agar pemilu bisa terpenuhi sifat keadilan, kejujuran, keterbukaan. Sehingga rasa nyaman gembira riang itu bisa dirasakan. Wujud pesta demokrasi yang jurdil dan luber, sehingga masyarakat tidak terpetak-petakkan oleh kepentingan,” imbuhnya. (Git/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim