Pj Gubernur Jatim Lakukan Soft Launching ‘Beras Cetar’ Penguatan Korporasi Petani Jombang

Pj Gubernur Jatim Lakukan Soft Launching ‘Beras Cetar’ Penguatan Korporasi Petani Jombang

TerasJatim.com, Jombang – Guna meningkatkan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono, melakukan soft launching Penguatan Korporasi Petani di Desa Pojokkulon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, serta melakukan kunjungan ke Gudang RSG (Sistem Resi Gudang) PT Thara Jaya Niaga, pada Selasa (14/05/2024).

Pj Gubernur yang didampingi Pj Bupati Jombang, Sugiat, mengecek langsung komoditas pangan yang tersimpan di Gudang RSG PT Thara Jaya Niaga. Adapun komoditas yang tersimpan tersebut, diantaranya kopi arabica wine dari PT Akselerasi Sinergi Usaha Pangan, beras dari Koperasi Produsen Multipihak Sarana Agro Lestari, dan kedelai dari PT Aditama Anugerah Abadi.

Usai melakukan pengecekan di gudang RSG PT. Thara Jaya Niaga, rombongan Pj Gubernur Jatim melanjutkan acara soft launching penguatan korporasi petani di Desa Pojok Kulon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.

Menurut Pj Bupati Jombang, Sugiat, petani Jombang telah memasuki akhir masa panen padi musim penghujan tahun 2023-2024 dengan hasil panen mencapai 90% lebih. “Kabupaten Jombang adalah salah satu penyangga kebutuhan pangan baik regional maupun nasional. Menurut perhitungan, setiap tahun Kabupaten Jombang mengalami surplus beras di atas 100.000 ton,” jelasnya.

Atas nama Pemkab Jombang, Sugiat juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jatim, serta para pihak yang telah mempercayakan Kabupaten Jombang sebagai pilot project pengembangan korporasi petani. “Sebagai komitmen dukungan terhadap upaya hilirisasi agrobisnis, Kabupaten Jombang sudah memasukkan anggaran sejumlah Rp.3 miliar untuk sarana dan pembinaan Koperasi Multi Pihak (KMP) dan sarana agro lestari (Santri) pada tahun 2025,” ucap Sugiat.

“Dalam rangka pengendalian inflasi utamanya komoditas beras, Kabupaten Jombang juga sedang menjalankan satu inovasi, yakni gerakan terpadu mandiri pangan (Gerdu Mapan). Ini adalah sebuah gerakan untuk mengedukasi, mendorong, dan menjalankan kegiatan mulih nggowo gabah,” sebutnya.

Dia menambahkan, Pemkab Jombang telah melakukan edukasi kepada para petani yang menanam padi. Edukasi tersebut bertujuan agar para petani membawa pulang sebagian hasil panen padinya untuk kebutuhan pangan di rumah. Selain itu, Pemkab Jombang juga telah menerbitkan Perbup No. 26 tahun 2024 tentang Gerakan Terpadu Mandiri Pangan.

“Diharapkan dengan adanya gerakan ini, para petani bisa mencukupi kebutuhan pangan sendiri, mengurangi belanja beras, dan bisa mengerem laju inflasi karena beras,” harapnya.

“Besar harapan kami, Pemerintah Provinsi Jatim bisa mendukung perluasan pasar dan terus mendukung peningkatan dan perbaikan sarana koperasi multi pihak (KMP) dan Sarana Agro Lestari (Santri),” pinta Sugiat.

Sementara, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengapresiasi upaya Pemkab Jombang yang sudah inline, mulai dari budgeting yang sudah dialokasikan khusus untuk korporasi petani, serta gerakan pangan mandiri. “Ini betul. Salah satu persoalan kita ketahanan pangan dan kemandirian dari keluarga untuk bisa memperoleh pangan,” kata Adhy.

Adhy juga menyampaikan, jika Kabupaten Jombang mempunyai potensi sebagai pusat ketahanan pangan. “Gapoktannya (Gabungan Kelompok Tani) luar biasa bersatu dan menjadikan kemudahan untuk Jatim dan Jombang pada khususnya. Tadi Pak Pj Bupati juga mensupport dengan anggaran Rp.3 miliar. Berikutnya mungkin bisa menjadi Rp.30 miliar,” harapnya.

“Terima kasih Pak Sugiat, kalau berhasil mungkin bisa nambah masa jabatan. Atau bisa jadi Pj nya hilang (menjadi Bupati),” kelakarnya, yang disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Sepeti diketahui, Provinsi Jatim sebagai salah satu provinsi penghasil beras terbanyak di Indonesia yang memiliki komitmen kuat menjadi lumbung pangan dan pusat ketahanan pangan Indonesia, serta memiliki visi mendunia.

Pemprov Jatim mengemas beras produksi petani dengan brand Jatim Cetar. Pada label kemasannya Harga Eceran Tertinggi (HET) beras Jatim Cetar medium tertera di Pulau Jawa, Lampung, Bali dan Nusa Tenggara Barat, mencapai Rp.10.900. Sedangkan untuk beras premium Rp.13.900.

HET beras Jatim Cetar medium di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan, mencapai Rp.11.500. Sedangkan untuk beras premium Rp.14.400.

HET beras Jatim Cetar medium di Maluku dan Papua, mencapai Rp.11.800. Sedangkan untuk beras premium Rp.14.800.

Beras medium dikemas dengan warna merah bata, sedangkan beras premium dikemas dengan warna hijau tua.

Soft launching ditandai dengan pelepasan pengiriman perdana Beras Jatim Cetar dari Korporasi Petani Santri ke PT. Jatim Graha Utama (BUMD) Jatim, oleh Pj Gubernur didampingi Pj Bupati Jombang, Sugiat. (Abu/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim