Pintu Air Waduk Pacal Macet, Sejumlah Kecamatan di Bojonegoro Kebanjiran

Pintu Air Waduk Pacal Macet, Sejumlah Kecamatan di Bojonegoro Kebanjiran

TerasJatim.com, Bojonegoro – Menyusul sejumlah wilayah Kabupaten Bojonegoro dilanda banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, diantaranya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Kementerian PUPR, UPT Bina Marga Provinsi Jatim, dan dinas terkait.

Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Ardhian Orianto menjelaskan, genangan air yang sempat terjadi di wilayah hilir, yaitu Kecamatan Temayang, Sukosewu, Kapas dan Balen tersebut, disebabkan debit air sungai Gondang (wilayah hulu) yang menuju ke Waduk Pacal meningkat akibat curah hujan tinggi.

Sementara pintu air di Waduk Pacal mengalami kemacetan akibat tertimbun sampah dan lumpur atau sendimen di dasar waduk. Sehingga elevasi tinggi muka air (TMA) waduk mencapai angka 116 meter, melebihi ambang batas normal setinggi 114 meter.

“Saat ini genangan air di wilayah-wilayah tersebut sudah mulai surut. Namun, kami mengimbau warga untuk antisipasi adanya banjir susulan dampak dari potensi curah hujan tinggi dan pintu air pengeluaran Waduk Pacal yang masih macet sampai saat ini,” ujarnya, Minggu (27/11/2022) petang.

Ardhian juga mengatakan, sejak Kamis (24/11/2022) lalu, pihaknya telah menyarankan kepada BBWS agar dilakukan pembukaan secara paksa pintu air Waduk Pacal, serta menyarankan pembongkaran saluran pelimpahan (spillway) waduk tersebut yang tidak dapat berfungsi akibat tertutup oleh jalan darurat dari pembangunan Jembatan Kedungjati, yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.

Akhirnya pembongkaran spillway sudah dilakukan dengan risiko untuk sementara jalur Bojonegoro-Nganjuk terputus. BPBD juga menyarankan pembuatan sudetan air yang menuju ke Waduk Pacal.

Ardhian menambahkan, untuk membuka paksa pintu air Waduk Pacal yang memiliki diameter 5 meter dengan ketebalan baja 15 cm tersebut, harus dengan peralatan khusus.

“Sampai saat ini pihak BBWS masih melakukan pembersihan dan penyedotan sedimen di dasar waduk. Dampak dari pintu air Waduk Pacal yang macet, menjadikan luberan air tak bisa dikendalikan. Sebenarnya jika pintu air bisa dibuka-tutup, maka air dari Waduk Pacal dapat dialirkan ke sungai-sungai tertentu agar tidak meluber ke permukiman warga,” lanjutnya.

“Sisi lain dengan kondisi wilayah terdampak yang sudah surut saat ini, seharusnya pintu air Waduk Pacal dapat dibuka sedikit untuk mengalirkan air ke sungai-sungai sesuai jalurnya masing-masing menuju Bengawan Solo. Selain itu dengan adanya normalisasi/pembangunan drainase sejak tahun lalu hingga saat ini di beberapa lokasi, sangat membantu kecepatan surutnya air,” imbuhnya.

Petugas BPBD terus siaga dan melakukan pendataan warga terdampak. Ardhian Orianto mengimbau warga untuk selalu waspada dan menyimpan barang penting ke tempat aman. Karena diprediksi hujan akan terus turun dalam beberapa hari kedepan. Seperti menyiapkan tas siaga seperti makanan, minuman, obat, uang, pakaian, dokumen berharga,” pungkasnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim