Pilgub Jatim, PAN Gulirkan Wacana Kombinasi NU-Muhammadiyah

Pilgub Jatim, PAN Gulirkan Wacana Kombinasi NU-Muhammadiyah

TerasJatim.com, Surabaya – Keputusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang resmi mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam Pilgub Jatim 2018 mengubah peta politik yang sudah dibangun. Parpol lain di Jatim juga mulai ancang-ancang menyusul langkah PKB untuk segera menetapkan calon pasangan.

Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nnasional (DPW PAN) Jatim Agus Maimun mengatakan, sejak awal PAN ingin membangun koalisi besar bersama PKB dan Partai Demokrat yang diinisiasi langsung Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Soekarwo. Koalisi itu muncul sebelum ada nama-nama tokoh yang akan meramaikan pilgub.

“Saat ini tidak bisa dipungkiri, Gus Ipul sudah di atas angin, apalagi jika PDI Perjuangan ikut dalam koalisi mengusung Gus Ipul di Pilgub Jatim mendatang,” ungkap Agus, seperti dilansir Sindo, Rabu (31/05).

Diterangkan oleh Agus, pertimbangan utama membangun koalisi besar di Jatim untuk menciptakan kondusivitas yang selama ini sudah terjaga dengan baik. Sebab jika berkaca pada pengalaman Pilgub DKI Jakarta konflik di grassroot sangat rawan. Bahkan untuk mengembalikan ke kondisi stabil pasca-pilgub membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Kami tak ingin Pilgub DKI Jakarta terjadi di Jatim sebab Jatim adalah barometer politik nasional dan center of grafity perekonomian Indonesia. Makanya kami ingin Jatim tetap adem,” kata pria yang juga ketua Fraksi PAN DPRD Jatim ini.

Terkait itu, dia berharap desain parpol-parpol koalisi pendukung Gus Ipul nantinya bisa membangun poros NU-Muhammadiyah sehingga peluang PAN mendapat jatah cawagub cukup besar. “Saya rasa kombinasi NU-Muhammadiyah itu sangat tepat jika diterapkan di Jatim. Terlebih kedua ormas besar ini yang selama ini telah terbukti menjaga keutuhan NKRI,” imbuh Agus.

Jadi atau tidaknya PAN mendapat jatah calon wakil gubernur, kata Agus, itu juga tergantung pada hasil pembicaraan dengan partai koalisi. Sejumlah nama kader internal PAN yang digadang-gadang maju menjadi cawagub yakni Masfuk (Ketua DPW PAN Jatim), Suyoto (Bupati Bojonegoro/Wakil Ketua DPP PAN), dan Anang Hermansyah (anggota DPR RI).

Selain itu, imbas dari dukungan PKB kepada Gus Ipul, ada perubahan komunikasi dengan parpol yang awalnya berancang- ancang ikut mengusung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018. Setelah PKB mengumumkan akan mengusung Gus Ipul, Khofifah sudah tak intens lagi menghubungi partai-partai di Jatim, termasuk PAN. “Saya tidak tahu apakah ini sinyal dia tak jadi maju atau bukan,” tandasnya.

Sementara itu, terkait tokoh yang akan diajukan PAN dalam pilgub nanti, Agus mengaku, ada mekanisme rakerwil yang harus dilaksanakan lebih dulu. Tujuan rakerwil tersebut adalah untuk mendefinitifkan siapa calon gubernur atau juga calon wakil gubernur yang diajukan PAN di Pilgub Jatim.

Hasil rakerwil nanti, lanjut Agus, hanya berupa surat rekomendasi internal yang ditujukan kepada DPP PAN untuk selanjutnya dimintakan rekomendasi dari DPP. “Karena kursi PAN di DPRD Jatim hanya tujuh kursi, maka pilihan posisi cawagub dari kader internal adalah sangat realistis,” ujar anggota Komisi B DPRD Jatim.

Terpisah, Ketua Bapilu DPP PAN Viva Yoga Mauladi juga mengatakan hal senada. Saat ini pihaknya memang masih menggodok tiga nama kadernya untuk maju dalam pilgub mendatang. “Tiga kader internal PAN tersebut memang masih menjadi prioritas PAN. Ini kader pilihan kami yang mumpuni,” tandas politikus asal Lamongan yang juga anggota DPR RI ini. (Ah/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim