Petani Tembakau Jawa Meradang

Petani Tembakau Jawa Meradang

TerasJatim.com, Bojonegoro – Petani tembakau jenis Tembakau Jawa, yang tersebar di daerah Kecamatan Ngambon, Ngasem, Bubulan dan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, meradang. Mereka mengaku mengalami kerugian lantaran tahun ini harga tembakau jawa yang ditanam jeblok alias gak payu dol-e.

Bila pada tahun sebelumnya harga tembakau jawa berupa daun berkisar antara Rp. 2.500 hingga Rp. 3.000 per-kilogram dan tembakau jawa rajang tembus ke harga Rp. 35 ribu per-kilogramnya, kini hal tersebut telah jauh berbeda. Pasalnya, daun tembakau jawa hanya dalam kisaran harga Rp. 1.100 hingga Rp. 1.300 per-kilogram.

Sementara untuk tembakau jawa rajang petikan ke empat dengan kualitas baik, petani hanya mendapat harga maksimal Rp. 23 ribu per-kilogram. “Berat tahun ini mas. Petani sini kalang kabut karena harga tembakau jawa jeblok,” kata Agung (42) salah satu petani warga Desa Ngorogunung, Bubulan, Minggu (27/09).

Harga yang dipatok tengkulak tersebut menurutnya sangat jauh dari prediksi para petani tembakau jawa seperti dirinya. Bahkan menurutnya, karena saking murahnya harga pembelian tembakau jawa itu, berapa petani sengaja membiarkan tembakaunya ngelaras kering di pohon tanpa dipetik.

“Soalnya serba salah, mau dipetik sendiri rekoso, sebab kalau memetik tembakau menggunakan tenaga pekerja, harganya gak nutut”. lanjutnya.

Agung menambahkan, jika dikalkulasi antara modal penanaman termasuk pupuk, obat-obatan dan biaya perawatan lainnya, harga tembakau jawa kali ini tidak imbang. Jangankan mendapat untung dari penjualan tembakau, untuk sekadar mengembalikan modal saja petani tidak mampu. “Bangkrut, katut sak babok-babok’e,” pungkasnya, pasrah. (iq/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim