Petani Tembakau di Grogol dan Banyakan Kediri Siap Panen

Petani Tembakau di Grogol dan Banyakan Kediri Siap Panen

TerasJatim.com, Kediri – Pasca lebaran Idul Fitri, sejumlah petani tembakau di wilayah Kecamatan Grogol dan Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri Jatim, siap menuai panen dari hasil kerja kerasnya. Hal ini lantaran komoditas yang ditanamnya kini mulai membuahkan hasil.

“Dua kecamatan ini, memang sangat cocok sebagai areal tanam tembakau. Kemudian, antara 60-70 hari setelah penanaman maka tembakau ini sudah siap panen,” ujar Saifudin, petani di Desa Kalipang Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri, kemarin.

Dia menjelaskan, sekitar empat tahun yang lalu Kecamatan Banyakan dipilih oleh Pemerintah Kabupaten Kediri sebagai salah satu lokasi penanaman tembakau. Saat itu Pemkab Kediri bekerjasama dengan PT. Sadhana, memberikan bibit tanaman tembakau.

“Tadinya tembakau ini dikelola oleh Kelompok Tani. Bahkan awalnya hanya mencoba-coba dan ternyata tanaman tembakau cocok sekali ditanam di daerah ini sehingga kami sangat bersyukur,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, PPL Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Prasetio Utomo membenarkan, bahwa tembakau akan tumbuh optimal pada daerah beriklim tropis yang memiliki suhu sekitar 21 hingga 27 derajat celsius.  Lalu, memiliki curah hujan rata-rata sekitar 1.500 mm hingga 2.000 mm per tahun serta kelembaban udara sekitar 50-70 persen dan mendapat sinar matahari penuh.

“Tanah yang baik untuk menanam tembakau yaitu tanah yang bertekstur liat berpasir, gembur, remah, dan memiliki drainase yang baik serta memiliki derajat keasaman atau pH sekitar 5,5-6,5,” katanya.

Dia meyakini, tembakau dapat tumbuh dengan baik di lahan tegalan dan lahan persawahan yang memiliki drainase yang baik. Lahan yang akan digunakan untuk budidaya idealnya dibersihkan terlebih dahulu dari tanaman pengganggu.

“Selanjutnya, lahan digemburkan dengan menggunakan bajak atau cangkul dengan kedalaman 20-30 cm lalu diratakan kembali,” katanya.

Dengan luas lahan sekitar 35 Hektare, ulas dia, hasil yang cukup memuaskan bakal dirasakan para petani tembakau ini.  Awalnya mereka menyediakan modal sekitar Rp15 – Rp20 juta, sedangkan hasil bersih sekali panen mencapai Rp7,5 – Rp10 juta.

“Padahal tembakau bisa dipanen 3 kali dalam setahun. Bisa dibayangkan hasil panen tembakau selama setahun pasti sangat menguntungkan petani,” katanya.

Untuk di daerah barat sungai, lanjut dia, sudah diakui bahwa rendemen tembakau sangat baik. Oleh sebab itu, berkurangnya rendemen akan mengakibatkan penurunan mutu. Rendemen krosok umumnya 12-16 persen dan tembakau virginia 14,3-16,6 persen.

“Kemudian tembakau yang diolah secara curing atau pepean (sun drying) sekitar 8-12 persen. Tembakau rakyat rajangan, pepean menghasilkan rendemen sekitar 6-7,5 persen,” tandas Prasetyo. (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim