Petani Resah Dengan Langkanya Pupuk

Petani Resah Dengan Langkanya Pupuk

TerasJatim.com, Blitar – Sejumlah petani di Kelurahan Gedog Kecamatan Sanan Wetan Kota Blitar, mengeluhkan langkanya pupuk untuk tanaman. Dalam 15 hari terakhir, pupuk jenis urea menghilang dari pasaran. Kalaupun ada, harganya selangit. Jika sebelumnya pupuk jenis urea hanya 180 ribu rupiah per-kwintalnya, kini harga pupuk jenis urea melambung hingga 500 ribu rupiah per-kwintalnya.

Para petani mengaku pasrah, jika lahan sawahnya harus gagal panen karena tidak adanya pupuk yang tersedia di pasaran. Di Kelurahan Gedog sendiri, sekitar 14 hektar lahan sawah saat ini kondisinya memprihatinkan atau terancam gagal panen. Karena tanaman yang rata-rata jagung tersebut, sudah waktunya diberi pupuk.

Salah satu petani Kelurahan Gedog, Ponidi 50 Tahun mengaku, dengan langkanya pupuk, ia hanya bisa pasrah, jika sewaktu-waktu harus gagal panen. Karena tanaman jagung miliknya banyak yang kerdil atau terlambat dalam pertumbuhan akibat kurangnya pupuk. “Sudah dua minggu terakhir pupuk langka mas, bahkan seperti menghilang dari pasaran, padahal tanaman jagung saya sudah waktunya dipupuk,”ujar Ponidi.

Petani berharap Pemerintah lebih peduli untuk mengatasi masalah ini demi kelancaran para petani bercocok tanam.”Saya berharap, dinas terkait Kota Blitar lebih peduli kepada kaum petani, agar pupuk tidak langka di pasaran dan harganya stabil,” tambah Ponidi.

Dengan tidak adanya pupuk di pasaran, seakan nasib petani kian terpuruk. Belum lagi musim kemarau yang berkepanjangan, hingga para petani di Kelurahan Gedog harus bergilir 20 hari sekali guna mendapatkan air untuk pengairan.(Aji/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim