Persediaan Obat di Puskesmas Banyuwangi Sangat Minim
TerasJatim.com, Banyuwangi – Persediaan obat di puskesmas Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, ternyata sangat minim. Bahkan parahnya lagi, stok obat yang sangat sepelepun terkadang juga tidak ada. Tidak hanya itu, sejumlah obat di puskesmas Banyuwangi juga tergolong kualitas rendah.
Fakta itu diungkapkan oleh Yos Hermawan, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banyuwangi saat menggelar hearing di gedung DPRD Banyuwangi, Senin (24/10).
Hearing dilakukan setelah ratusan dokter di Banyuwangi menggelar aksi penolakan terhadap program pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP).
Mirisnya lagi, SDM dokter di puskesmas belum lengkap, terutama dokter spesialis gigi. Karena itu IDI meminta pemerintah daerah harus mengupayakan melengkapi kekurangan tenaga medis di puskesmas tersebut.
Fakta ini tentu sangat mengejutkan, sebab seharusnya semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Terlebih warga selama ini diwajibkan menjadi peserta BPJS yang setiap bulannya harus membayar.
Menurut Yos Hermawan, minimnya obat, rendahnya kualitas obat serta SDM yang belum lengkap di puskesmas Banyuwangi, membuktikan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas kepada masyarakat selama ini tidak maksimal.
Oleh sebab itu, IDI Cabang Banyuwangi meminta pemerintah Banyuwangi untuk memprioritaskan anggaran untuk pengadaan obat-obatan dan kebutuhan kesehatan yang lain. “Kita juga sering terkendala alat kesehatan yang belum lengkap,” ujar Yos Hermawan.
Sementara itu Made Cahyana Negara Ketua DPRD Banyuwangi mengatakan, sebelum tahun anggaran 2017, dewan berencana akan melakukan hearing lanjutan bersama IDI Banyuwangi untuk membahas lebih lanjut.
Salah satu poin penting yang akan dibahas dalam hearing berikutnya, yakni tentang anggaran kesehatan di Banyuwangi. “Penganggaran untuk bidang kesehatan memang belum maksimal, namun kita akan upayakan pada tahun depan,” pungkasnya. (Irh/Red/TJ)
