Pengaruh Cuaca, Kelompok Anak-anak Rentan Flu Hingga Demam

TerasJatim.com, Pacitan – Cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir di Kabupaten Pacitan, Jatim, sangat mempengaruhi daya tahan tubuh. Bagi yang rentan, tentu akan mudah terserang penyakit, seperti batuk, flu, pilek, hingga demam tinggi.
Dari pantauan di lapangan dalam sepekan terakhir, kasus tersebut banyak dijumpai di lingkungan sekitar, seperti anak-anak yang tidak masuk sekolah karena sakit, hingga mereka yang melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan, dokter praktik, dan rumah sakit.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan menyebut, cuaca panas, dingin, yang tetiba hujan akhir-akhir ini cukup berdampak terhadap kondisi kesehatan, terutama pada anak-anak.
“Penyebab utama meningkatnya kasus flu, khususnya pada anak-anak, adalah virus influenza,” kata dr. Daru Mustikoaji, Kepala Dinkes Pacitan, Kamis (16/10/2025).
Meski tidak menyebut jumlah kasus, menurut dr. Daru, beberapa faktor mulai pengaruh cuaca, penyebaran virus hingga pola hidup tidak sehat menjadi penyebab kasus itu mengalami peningkatan. Kata dia, anak-anak merupakan kelompok paling rentan terhadap penyakit tersebut.
“Sistem imun mereka (anak-anak) belum berkembang sempurna, dan belum memiliki kekebalan terhadap berbagai virus,” terangnya.
Di samping itu, lanjut dia, kepadatan penghuni di ruang tertutup seperti kelas, asrama, hingga pondok pesantren, juga mempercepat penyebaran penyakit. Hal itu ditambah kurangnya ventilasi dan sinar matahari di ruangan, kelelahan, kurang tidur, hingga stres belajar, yang dapat menurunkan imunitas anak.
“Anak-anak sering berada di lingkungan yang padat, seperti sekolah, pondok pesantren, sehingga mereka lebih rentan terpapar virus dan bakteri,” ujarnya.
Daru memaparkan, pencegahan agar penyakit itu tidak merebak di antaranya, ventilasi ruangan harus cukup, seperti membuka jendela di waktu pagi-siang, agar sirkulasi udara baik, batasi kontak erat dengan penderita yang sedang demam atau batuk.
Kemudian pakai masker, terutama di ruang tertutup, cuci tangan rutin pakai sabun atau hand sanitizer, perbanyak minum air putih, makan bergizi, cukup istirahat. Kemudian disinfeksi barang bersama, seperti meja, gagang pintu, sajadah, hingga alat makan.
“Bila ada yang sakit, isolasi untuk sementara waktu, dan pantau suhu serta gejala harian. Bila demam lebih dari tiga hari atau disertai gejala berat segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat,” jelas Daru.
“Ketika suhu berubah drastis, tubuh memerlukan lebih banyak energi dan nutrisi untuk beradaptasi, sehingga rentan terhadap infeksi virus,” sambung dia.
Perihal itu, Daru mengimbau masyarakat di Pacitan agar menjalankan gaya hidup sehat dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Dengan kondisi cuaca panas terik tiba-tiba hujan, ia menganjurkan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, tidur cukup, dan segera berobat jika merasa sakit.
“Jangan meremehkan gejala ringan, dan tetap konsisten melaksanakan protokol kesehatan,” tukasnya. (Git/Kta/Red/TJ)


