Penanganan Kasus Pengeroyokan di Sumberejo Bojonegoro, Polisi Dianggap Lamban

Penanganan Kasus Pengeroyokan di Sumberejo Bojonegoro, Polisi Dianggap Lamban

TerasJatim.com, Bojonegoro – Beberapa orang tua korban pengeroyokan bersenjata saat acara hiburan organ tunggal (electone) di Desa Jatigede, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, yang terjadi pada Kamis (09/03) lalu, mengaku kecewa dengan penanganan Polsek setempat.

Pasalnya, hingga saat ini baru satu pelaku pengeroyokan yang diamankan. Padahal menurut para orang tua korban, diketahui pelaku berjumlah belasan orang, bahkan ada yang menyebut 20-an orang lebih.

Supeno (52), salah satu orang tua korban pengeroyokan yang anaknya terkena sabetan pedang di bagian lengan tangan kiri dan beberapa bagian tubuh lainnya, menyesalkan sikap aparat yang ia anggap lambat bergerak.

“Masa pengeroyok segitu banyaknya cuma ditangkap satu saja. Memang awalnya dua pelaku ditangkap tapi yang satu dilepas dengan alasan di bawah umur kata petugas Polsek,” ujar pria warga Desa Sambongrejo itu kepada TerasJatim.com, Jumat (31/03).

Menurutnya, kalau memang petugas serius menanganinya pasti tidak hanya satu pelaku yang ditangkap. Sebab, menurutnya semua juga tahu bahwa para pelaku pengeroyokan lainnya saat ini diduga masih berada di rumah.

“Saya pernah bertanya kenapa hanya satu pelaku yang ditangkap, malah dimarahi petugas,” lanjutnya diamini orang tua korban lainnya.

Ia menyebutkan korban pengeroyokan berjumlah 8 anak, dua di antaranya adalah Satrio Aji Pamungkas (18) dan Setio Nur Utomo (19), pemuda asal Desa Sambongrejo, yang terluka parah akibat sabetan senjata tajam.

Sedangkan 6 korban lainnya, antara lain Yoga Rubi Andriyanto, Septa Angga Pritando, Fahmi Ardiansyah, Andika Pratama, Rio Andrianto dan M. Irfan, mengalami memar dan lebam di bagian kepala dan wajah.

“Kalau ada pelaku dilepas karena di bawah umur, sebenarnya beberapa korban juga ada yang di bawah umur. Terus gimana kalau seperti ini,” ungkap orang tua korban Setio Nur Utomo yang mengalami luka sabetan pedang ini.

Ia bersama para orang tua korban memastikan tetap menuntut dan tidak terima jika pihak Polsek Sumberejo hanya menangkap satu pelaku pengeroyokan saja. Sebab akibat pengeroyokan itu hingga kini anak-anak mereka masih trauma.

Menanggapi hal itu, Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu Sri Bintoro, yang dihubungi TerasJatim.com melalui saluran WA pribadinya, berjanji akan mengecek proses hukum peristiwa pengeroyokan yang ditangani Polsek Sumberejo itu. “Oke nanti saya cek ke Kapolsek mas,” jawab Kapolres Bojonegoro itu singkat.

Sekadar diketahui, peristiwa pengeroyokan itu terjadi di saat acara hiburan organ tunggal (electone) di halaman rumah Kastubi (40), warga Desa Jatigede.

Ketika itu tiba-tiba datang sekelompok pemuda dengan mengacungkan pedang dan menyerang secara membabi buta terhadap para korban yang tengah menikmati hiburan. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim