Penanganan Cepat Bencana Longsor di Ponorogo, Akan Jadikan Role Model

Penanganan Cepat Bencana Longsor di Ponorogo, Akan Jadikan Role Model

TerasJatim.com, Ponorogo – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten Ponorogo dalam upaya penanganan bencana tanah longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo Jatim, yang terjadi beberapa waktu lalu.

Hal ini terlihat dari hari pertama pasca bencana hingga penanganan masa tanggap darurat, proses evakuasi dan pencarian korban, yang dilakukan secara maraton. Dan di saat yang sama dilakukan penanganan bagi para korban selamat, seperti relokasi ke tempat yang lebih aman.

Termasuk sudah selesainya pembangunan rumah darurat atau Huntara atau hunian sementara untuk para korban terdampak. Dan kini pembangunan Huntap atau hunian tetap yang mulai dilakukan.

Selain itu, kebutuhan logistik seperti paket lauk pauk, family kit, food ware dan sebagainya dinilai tersalurkan dengan baik.

Khofifah menilai proses managemen bencana alam di Banaran Ponorogo cukup bagus dan dapat dijadikan sebagai role model penanganan bencana di daerah lain.

“Menurut saya yang dilakukan oleh Pemkab Ponorogo ini sangat cepat mulai dari pembangunan hunian sementara sudah selesai, semoga pembangunan hunian tetapnya bisa disegerakan,” harap Khofifah, usai menyerahkan santunan kepada 26 ahli waris korban hilang longsor Banaran di Balai Kecamatan Pulung, Ponorogo, Senin (17/04) malam.

Disinggung soal penanganan korban yatim piatu, Khofifah menyerahkan hal itu kepada pemerintah kabupaten. Hal ini mengacu Undang-Undang No 23 tahun 2014.

Meskipun demikian pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial selaku supporting team, tetap akan menyediakan jaminan perlindungan sosial jika diperlukan seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat maupun jaminan Permakanan.

Terpisah Bupati Ponorogo Ipog Mukhlisoni  menyatakan, pihaknya siap menangani korban yatim piatu dan akan berkoordinasi dengan pihak keluarga. Jika tidak ada pengasuh maka pemerintah kabupaten siap mengasuhnya, dan menjamin seluruh aktivitas kebutuhan masa depan termasuk beasiswa pendidika seumur hidup, dan hak mendapatkan hunian tetap.

“Yang yatim piatu akan kita tangani.  Kita temui keluarga dekatnya dulu, kalau tidak ada ya kita ambil. Bisa kita titipkan ke yayasan panti asuhan atau kita carikan orang tu asuh. Tapi seluruh kebutuhan aktivitas masa depannya tetap kita yang menjamin,” terang Ipong.

Sementara terkait dengan anggaran penanganan bencana, Ipong mengatakaan, sejauh ini APBD Ponorogo dianggap mencukupi untuk penanganan warga korban dan operasional.

Sementara untuk recovery pemindahan material longsoran, pihaknya mengaku tidak memiliki cukup dana. Mengingat banyaknya kapasitas material yang mencapai satu juta meter kubik.

Bupati Ipong memiliki  inisiatif agar material longsoran dapat diambil dan dimanfaatkan masyarakat dan dapat dijual, jika pihak terkait mengizinkan dalam hal ini pihak kepolisian.

Meski demikian pihaknya akan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terkait faktor keamanan dan keselamatannya. (Bud/Red/TJ/KBRN)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim