Pemkot Surabaya Masukkan Benteng Kedung Cowek ke Daftar Bangunan Cagar Budaya

Pemkot Surabaya Masukkan Benteng Kedung Cowek ke Daftar Bangunan Cagar Budaya

TerasJatim.com, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen dalam penyelamatan bangunan cagar budaya. Salah satunya adalah Benteng Kedung Cowek, yang merupakan bangunan peninggalan Belanda, yang lokasinya berada di pesisir pantai utara Surabaya.

Bahkan, Pemkot Surabaya telah menggandeng Kodam V/Brawijaya sebagai upaya menjadikan benteng itu sebagai kawasan yang dilindungi.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, karena kawasan Benteng Kedung Cowek merupakan teritorial Kodam V/Brawijaya, makanya kemudian pihaknya bersinergi dan menggandeng jajaran TNI dalam rencana mengembangkan bangunan tersebut.

“Jadi prinsip mekanismenya nanti kita perbaiki atau revitalisasi kawasan itu, selanjutnya kita kembalikan ke Kodam atau kita kelola bersama-sama,” kata Risma, Jumat (23/08/19).

Namun, sebelum dilakukan revitalisasi atau pengembangan, pihaknya memastikan akan menetapkan dahulu bangunan itu menjadi cagar budaya. Dengan begitu, pengembangan kawasan wisata di benteng bekas peninggalan zaman kolonial belanda ini bisa berjalan.

“Tahapan yang harus dilakukan pertama adalah kita tetapkan dulu itu benteng menjadi Bangunan Cagar Budaya (BCB) dengan SK Wali Kota,” jelasnya.

Menurutnya, deretan perbentengan yang memiliki panjang kurang lebih tujuh hektar itu, bakal menjadi salah satu spot wisata menarik. Apalagi, saat ini Pemkot Surabaya intens mengembangkan wilayah pesisir pantai utara menjadi kawasan wisata.

“Kita lagi kembangkan kawasan di sana menjadi kawasan (wisata) pantai. Cuman ada peninggalan-peninggalan (sejarah) yang juga bisa kita jadikan wisata,” paparnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi mengatakan, pihaknya bersama jajaran terkait telah menggelar rapat bersama sebelum menetapkan Benteng Kedung Cowek sebagai bangunan cagar budaya.

“Nanti bersama tim ahli cagar budaya kita akan lakukan uji material baik itu konstruksi fisik maupun komponen bangunan, kemudian literatur kesejarahan itu punya peranan penting seperti apa,” kata Musdiq.

Di samping itu, Musdiq mengaku, pihaknya bersama tim ahli cagar budaya dan Kodam V/Brawijaya bakal melakukan observasi di lapangan untuk menggali nilai-nilai sejarah di bangunan benteng tersebut.

“Kita akan kerjasama dengan Kodam untuk meninjau bangunan tersebut, agar diketahui fisik bangunan benteng tahun persisnya, untuk memenuhi kriteria bangunan sejarah ini,” tandasnya. (Jnr/Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim