Pelayanan RSUD Dianggap Buruk, Massa LSM Geruduk Dinkes Kota Blitar

Pelayanan RSUD Dianggap Buruk, Massa LSM Geruduk Dinkes Kota Blitar

TerasJatim.com, Blitar – Kecewa dengan pelayanan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar yang dinilai buruk, sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam LSM Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI), melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangi Kantor Dinas Kesehatan Kota Blitar dan Kantor DPRD Kota Blitar Jatim, Senin (06/11) siang.

Massa juga membawa berbagai puluhan poster bertuliskan kecaman terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit. Seperti “Rakyat miskin diperlakukan tidak adil”, memplesetkan kepanjangan BPJS menjadi “Bikin Pusing Janji Semu”, dan “Perjuangkan Rakyat Kecil”.

Dalam orasinya, salah satu perwakilan aksi, Joko, menceritakan peristiwa yang bermula saat ada pasien BPJS bernama Cinta (6), warga Kelurahan Bendogerit Kota Blitar yang berobat ke RSUD Mardi Waluyo, pada Rabu (01/11) malam lalu.

Cinta menderita jantung bocor. Sesampai di UGD, orangtua Cinta mendapat perlakukan tidak menyenangkan dari petugas dan sempat ditahan pihak rumah sakit ketika hendak pulang.

“Jika pasien ingin pulang, maka pasien harus membayar biaya pengobatan di rumah sakit. Padahal, pasien berobat menggunakan BPJS. Pihak rumah sakit berdalih pasien tidak mengurus BPJS setelah dirawat.” teriak Joko.

Sesuai aturan, begitu dirawat, pasien mempunyai waktu maksimal 3×24 jam untuk mengurus BPJS. Tetapi, pasien baru mengurus satu minggu setelah dirawat. Dengan begitu rumah sakit tidak bisa mengklaim biaya berobat pasien ke BPJS.

Joko mengganggap pelayanan rumah sakit memang belum optimal. Kasus ini bisa menjadi bahan evaluasi sejumlah pihak terkait dan rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.

Selanjutnya dalam aksi ini, perwaklan massa dipersilahkan masuk ke kantor Dinas Kesehatan Kota Blitar dan langsung ditemui pihak dinkes beserta manajemen rumah sakit.

“Intinya kami sudah menerima permintaan maaf dan terselesaikannya kasus ini. Dan pihak rumah sakit telah menyelesaikan perkara ini,” ucap Joko.

Sementara itu Wadir Pelayanan Rumah Sakit, dr Cristine mengatakan, jika ini merupakan kesalahan dalam berkomunikasi, proses ini sudah selesai dan sudah ditangani oleh pihak rumah sakit.

“Ini cuma kurangnya komunikasi antara pihak rumah sakit dan pasien. Namun sudah diselesaikan dan tidak ada masalah,” tandas Chistine.(Aji/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim