Pelaksana Proyek Jalan Rigid Puluhan Miliar di Bojonegoro, ‘Cuek’ Terhadap Korban Celaka

Pelaksana Proyek Jalan Rigid Puluhan Miliar di Bojonegoro, ‘Cuek’ Terhadap Korban Celaka
Foto; (Kondisi Erkham, seusai celaka (kiri) dan saat ini (kanan)

TerasJatim.com, Bojonegoro – Perilaku apatis (tak mau tahu) terhadap penderitaan korban kecelakaan akibat kelalaian yang dilakukan pihak pelaksanaan proyek jalan rigid beton di wilayah timur Bojonegoro Jatim, seyogyanya harus ditindak oleh pihak berwenang.

Sebab akibat kelalaiannya terkait minimnya K3 proyek senilai Rp28 miliar ini, sejumlah korban berjatuhan tanpa pertanggungjawaban.

Erkham, warga asal Dusun/Desa Karangan, salah satu korban jatuh karena tidak dipasangnya rambu bahaya di ruas jalan proyek rigid, tepatnya turut Desa Karangan Kepohbaru, mengaku hingga saat ini tak satupun orang dari pihak pelaksana proyek mendatanginya, meski untuk sekadar mengucapkan permintaan maaf.

“Tidak ada pihak proyek yang menghubungi saya, apalagi datang menjenguk. Boro-boro memberikan bantuan untuk pengobatan saya dan istri. Hingga saat ini sama sekali tidak ada,” ujar Erkham, kepada TerasJatim.com, Senin (29/11/2021) sore.

Ia menceritakan, seusai terjatuh di lokasi proyek rigid Gunungsari-Jipo saat melintasi di ujung jalan tanpa plengsengan yang landai dan tanpa rambu tersebut, dirinya harus berobat sendiri. Padahal semua orang termasuk pekerja proyek juga tahu kalau dirinya celaka di lokasi proyek tersebut.

“Ya tombo dewe, (berobat sendiri, Red) lha wong gak ono sing tanggung jawab. Padahal banyak yang mengetahui kalau saya celaka di lokasi proyek karena tanpa rambu,” ungkap korban yang celaka pada Oktober lalu itu dengan nada kecewa.

Baca juga: https://www.terasjatim.com/meski-terus-disorot-pengerjaan-jalan-rigid-miliaran-di-bojonegoro-masih-berlangsung-asal-asalan/

Kepada Tim TerasJatim.com, Erkham menceritakan pula bahwa tak lama setelah ia celaka, ada lagi korban di lokasi yang sama. Korban celaka ini sepasang suami istri asal Dusun Nja’an itu bahkan kondisinya lebih parah darinya,

“Setelah saya ada lagi yang jatuh di lokasi saya celaka itu. Pasangan suami istri asal Dusun Nja’an Desa Tulungagung Baureno, keduanya mengalami patah di bagian tangan dan harus operasi,” ungkap dia lebih lanjut.

Meski telah berjatuhan korban celaka akibat kelalaian pihak proyek dengan senilai Rp28 miliar lebih itu, namun nyatanya pihak pelaksana proyek yang kabarnya digarap sub kontraktor bernama panggilan si-Mex tersebut, nyatanya tak ada informasi bantuan pengobatan dan tali asih.

Baca juga: https://www.terasjatim.com/dugaan-sulapan-proyek-rigid-beton-di-bojonegoro-mulai-tersibak-oleh-fenomena-alam/

Sebelumnya, seperti yang diberitakan TerasJatim.com, disinyalir telah terjadi berbagai kecurangan dalam penggarapan proyek peningkatan jalan dengan nilai fantastis yang bersumber dari APBD Kabupaten Bojonegoro tersebut. Sejumlah kejanggalan di ruas Gunungsari, Medalem, Balen hingga Bubulan dan Kanor, seolah dibiarkan begitu saja.

Namun sayangnya, pihak leading sektor proyek, dalam hal ini Dinas PU Bina Marga juga tak merespon saat dikonfirmasi terkait sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pelaksana proyek jalan rigid tersebut.

Bahkan, Kadis PU Bina Marga, Retbo Wulandari, tak pernah mengindahkan konfirmasi dari awak media. (Tim/Red/TJ)

Baca juga: https://www.terasjatim.com/garapan-jalan-rigid-puluhan-milyar-dianggap-sulapan-pu-bina-marga-bojonegoro-kura-kura-dalam-perahu/

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim