Pasar Tani Ahad Pagi, Kebanggaan Baru Ponorogo

Pasar Tani Ahad Pagi, Kebanggaan Baru Ponorogo

Terasjatim.com, Ponorogo- Keberadaan pasar tani Ahad Pagi di halaman kantor Bappeluh, memang tidak sepopuler pasar lainnya di Ponorogo. Namun jangan salah, pasar kaget ini ramai dikunjungi masyarakat sekitar Unmuh dan para peserta pengajian Ahad Pagi.

Berawal dari peringatan hari Krida Pertanian, dinas pertanian setempat menggelar bazar., dan menggagas adanya pasar tani tempat para petani bertemu untuk saling bertukar hasil pertanian.

Kebetulan, kantor Bappeluh berdekatan dengan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Dimana tiap Minggu pagi diadakan pengajian rutin disana.

Bak gayung bersambut, para pedagang yang memang sudah ada sebelumnya dikoordinir oleh dinas Pertanian. Mereka dibimbing dan diberi penyuluhan tentang wirausaha dan managemen keuangan.

“Kita memang ingin ciptakan ikon yang bisa kita jadikan kebanggaan. Berawal dari hari Krida Pertanian, maka kita menggagas akan adanya pasar tani. Dimana para petani bisa berkumpul dan saling bertukar produk. Kebetulan sudah ada embrio di sini yaitu para pedagang mingguan. Jadi kita koordinir dan ajukan bantuan ke pusat. Alhamdulillah sukses, dan pasar tani makin berkembang hingga sekarang. Kita patut bangga dengan adanya pasar tani ini, dan bisa jadi percontohan bagi daerah lain,” terang Mulyo Widodo, Kepala Bappeluh Ponorogo.

Hal senada juga disampaikan oleh Harnani, salah satu staf Bappeluh Ponorogo. “Kita amati kok pasar  tani ini makin rame. Jadi saya coba buat proposal ke pusat  untuk mengajukan bantuan peralatan bagi para pedagang. Dan Alhamdulillah dikabulkan. Ada tenda, meja, kursi, rak, tupperware, alat packing bahkan Tossa sebagai sarana pengangkut dagangan bagi para pedagang,” imbuh Harnani.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa semua peralatan tersebut untuk para pedagang di pasar tani dengan status hak guna pakai. Apabila ada pedagang yang sudah tidak berjualan, maka mereka wajib mengembalikan kepada pengurus.

Selain memasarkan produk-produk hasil petani Ponorogo, berbagai kuliner khas Ponorogo juga ada di sini. Seperti dawet Jabung, getuk, sego tiwul, aneka buah dan sayur, serta berbagai kue khas lokal.

Sementara itu Rusminah penjual dawet Jabung yang sudah puluhan tahun berjualan mengaku senang dengan adanya pasar tani. “Saya sudah tiga tahun jualan di sini mbak. Alhamdulillah rame terus meski musim hujan,” tutur Rusminah.

Pengunjung pengajian pun turut gembira dengan adanya pasar tani. “Seneng banget mbak, kami bisa ngaji sekalian belanja. Apa saja ada disini, bumbu dapur, sayuran, kue, dan sarapan pagi. Jadi gak usah capek-capek kesana kemari,” tutur Yunarti salah satu pengunjung. (Anny/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim