Panen Raya Padi Arealan di Bojonegoro Menurun 30 Persen

Panen Raya Padi Arealan di Bojonegoro Menurun 30 Persen

TerasJatim.com, Bojonegoro – Panen raya padi arealan serempak lahan sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, mengalami penurunan hingga 30 persen, menyusul anomali cuaca yang terjadi belakangan ini.

Selain itu, serangan hama wereng yang terjadi saat pembuahan bulir padi juga menjadi faktor utama menurunnya hasil panen yang diandalkan petani di sepanjang tepian bengawan yang membentang ratusan hektar tersebut.

“Panenan menurun yang biasanya dapat 1 ton saat ini hanya 7 kwintal saja. Bahkan ada juga yang biasanya 2 ton saat ini hanya panen setengahnya saja yaitu 1 ton,” ujar Sakir Huda, warga pinggiran Bengawan Solo, saat ditemui TerasJatim.com, Senin (05/09) sore.

Meski demikian, soal harga terbilang masih tinggi antara Rp4300-Rp4500 per kilogram kering sawah. Tetapi lagi-lagi lantaran penurunan hasil panen, petani masih belum bisa menutup biaya pengolahan lahan, pemupukan dan obat-obatan.

“Ya panen, tapi tambah ngelu sirahe, gak kuat ngopi ndik warung. Tetapi apapun hasilnya, tetap harus bersyukur,” ungkap Minto,, petani yang ketua HIPPA Sri Sedani Desa Kedungprimpen Kecamatan Kanor.

Senada, para pengusaha areal pun merasakan dampak dari menurunnya hasil panen kali ini. Sebab, dengan menurunnya hasil panen tersebut para bos areal juga dipastikan merugi karena bagi hasilnya tidak mencukupi biaya operasional pengairan lahan yang dikeluarkan. (Saiq/Red/TJ

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim