Panen Perdana Terong Jepang Begitu Menggoda

Panen Perdana Terong Jepang Begitu Menggoda

TerasJatim.com, Bojonegoro – Pertanian holtikulutra alias sayuran berjenis Terong Jepang atau Terong Jota yang ditanam Agus Aam (38), pada lahan seluas 6000 meter di kawasan Sumbertlaseh, Dander, Bojonegoro, Jatim, kini memasuki masa petik perdana. Terong bercorak khas ungu tua itu pun berbanding lurus dengan harapan indah.

Empat puluh hari penantian panen telah terwujud. Bukan waktu yang panjang untuk kata menanti ‘gajian’ dari hasil petikan ranum buah terong kelas eksport yang disebut penuh manfaat oleh para ahli gizi ini.

Tak hanya untuk obat dan kosmetik, terong yang ‘ayu’ dan ‘unyu-unyu’ nan menggoda ini, juga lezat dikonsumsi sebagai sayuran, semisal lodeh atau sekadar dibakar lalu dipenyet sambal orek untuk pendamping nasi.

“Alhamdulillah mulai panen. Petikan pertama pada hari Minggu (03/12/2023) lalu. Kemudian petikan kedua dua hari berikutnya pada Rabu kemarin,” ujar Aam, kepada TerasJatim.com, Kamis (07/12/2023) sore.

Dia mengaku masih ada kendala soal teknis penanaman dan perawatan di lahannya. Namun demikian, dirinya menyebut bahwa secara umum hasil panen perdananya itu sudah sesuai harapan.

“Ya tetep ada plus minusnya, ada beberapa kendala. Maklum, saya memang pemula. Tetapi saya bersyukur bahwa panen perdana ini terbilang sesuai harapan,” lanjutnya.

Rincinya, petikan pertama dan kedua ini memang belum maksimal karena masih memilih buah yang siap panen, lantaran waktu penanaman tidak berbarengan serentak. Kendati begitu jika dikalkulasi, dalam dua kali petik hasilnya nyaris 1 ton.

“Petikan perdana belum bisa maksimal karena ukuran buahnya belum semua siap petik karena pola tanamnya tidak serentak. Perhitungan dari penyuluh, perkiraan petikan kelima dan seterusnya baru meledak bisa capai 2 ton sekali petik,” terang Aam optimistis.

BACA JUGA: https://www.terasjatim.com/terong-jepang-berpotensi-dongkrak-ekonomi-petani-bojonegoro/

Sebagaiamana yang disampaikan oleh para petani terong baik lokal maupun jenis khusus terong Jepang, masa panen terong terbilang panjang, yaitu sampai 30 kali petikan jika perawatannya baik dan benar.

“Namanya juga tanaman, asal perawatan dan cuacanya baik, Insyaallah hasilnya juga akan maksimal. Kalau soal penjualan dan harga saya tidak kuatir karena terong Jepang ini dibeli oleh pabrik seharga Rp2 ribu per/kilo gramnya,” tutupnya sembari berharap upayanya menjadi berkah untuk sesama. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim