Nyadran, Budaya Leluhur yang Patut Dilestarikan

Nyadran, Budaya Leluhur yang Patut Dilestarikan

TerasJatim.com, Bojonegoro – Langen tayub yang digelar dalam acara ‘nyadran’ atau sedekah bumi di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, masih menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat setempat.

Laku tradisi budaya peninggalan leluhur yang dihelat di lokasi sumur keramat Begandring, Dusun Jomblong itu, tak pelak menyedot perhatian kalangan tua dan muda untuk memenuhi situs yang diyakini bersejarah oleh warga setempat.

“Siapa lagi yang meneruskan warisan budaya para leluhur kalau bukan generasinya,” ujar Supriyadi, Kades setempat, Selasa (04/04).

Sebelum langen tayub digelar, warga terlebih nelaksanakan acara kirim doa kepada seluruh sesepuh desa dengan tahlil yang dirangkai dalam acara selamatan di semua mushola yang ada.

Hal itu, sebagai bentuk penghormatan dan bakti terhadap leluhur sekaligus rasa syukur kepada Allah SWT atas segala karunia berupa nikmat hidup rukun damai dan rejeki yang diberikan selama ini.

“Kata mbah kyai, kalau mau bersyukur pasti akan ditambah lagi nikmat yang kita terima,” kata Mak Tun, pedagang makanan tahu lontong tak jauh dari lokasi nyadran.

Sementara pagelaran langen tayub sendiri merupakan acara hiburan yang dihelat semalam suntuk. Selain untuk “nguri-nguri” kesenian tradisional juga untuk menambah kerukunan dan rasa kebersamaan warga.

“Ya mestinya sangat baik acara seperti ini dilestarikan, tetapi sayangnya ada saja oknum yang mengotorinya dengan judi dan miras,” sahut warga yang mengaku kecewa dengan perilaku tak terpuji itu. (Saiq/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim