Nguri Uri Budoyo Jawi dengan Wayang Kulit
TerasJatim.com, Malang – Banyak cara digunakan untuk melestarikan kebudayaan, khususnya budaya Jawa. Bahkan dengan seni budaya bisa dijadikan alat untuk menyampaikan pesan pesan khusus, yang bisa lebih menyentuh masyarakat dengan media kesenian. Salah satunya dengan pagelaran wayang kulit, yang saat ini sudah mulai terkikis dengan gempuran budaya luar yang semakin hari semakin mengikis kebudayaan nusantara, yang merupakan nilai luhur suatu bangsa.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, mengadakan Pagelaran Seni Budaya Wayang Kulit, Dalam Rangka Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Sabtu malam (26/9) bertempat di depan Gedung DPRD Kota Malang, yang juga berada di depan alun-alun Tugu Kota Malang, samping Balaikota Malang. Empat pilar yang dimaksud adalah; Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara; Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai Landasan Konstitusional; Negara Kesatuan Republik Indonesia Sebagai Bentuk Negara; dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.
Pagelaran kali ini menghadirkan dalang Ki Ardi Poerboantono dari Malang, dengan lakon Sang Baladewa. Seni Wayang Kulit sebagai wujud Kebudayaan Nusantara, dinilai sebagai salah satu media meningkatkan nilai nasionalisme dan mempertahankan keutuhan NKRI. Sebab, sebenarnya masyarakat khususnya warga Malang Raya, sangat merindukan kesenian semacam ini. Sehingga dengan adanya pagelaran Wayang Kulit ini, khususnya di Malang Raya, selalu dibanjiri warga masyarakat mulai dari kalangan bawah hingga pejabat daerah yang hadir. Dengan demikian untuk mensosialisasikan sebuah pesan, khususnya tentang empat pilar NKRI.
Sementara itu sang Dalang, Ki Ardi Poerboantono, dalam setiap lakon yang dimainkan, selalu membawa pesan nasionalisme. Pesan untuk selalu menjalin persatuan dan kesatuan. Menjaga keutuhan NKRI, menghargai keberagaman dalam Bhineka Tunggal Ika, serta mengamalkan Pancasila sebagai fundamental bangsa Indonesia.
Tidak hanya itu saja, dalang asli Arema ini juga beberapa kali menyindir para koruptor yang pada dasarnya dapat memecah belah bangsa, dengan menggunakan uang rakyat seenaknya. Dan yang paling menjadi sorotan Ki Ardi adalah penyelewangan dana Ibadah Haji dan pengadaan Al Quran oleh kementriam agama.
Selain itu, Ki Ardi juga menyampaikan pesan, terutama kepada generasi muda untuk sebisa mungkin menjauh dari ancaman bahaya Narkoba.(Dim/TJ)