Ngaku Sebagai ‘Gus’, Pria Penjual Pulsa Ini Peras dan Cabuli Santri Laki-Laki
TerasJatim.com, Jombang – Seorang laki-laki paruh baya, Nurul Huda (47), warga Kelurahan Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto Jawa Timur, harus berurusan dengan aparat kepolisian Jombang karena diduga telah mencabuli dan memeras seorang santri di sebuah pondok pesantren di Jombang.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Wahyu Hidayat mengatakan, korban adalah seorang santri lakii-laki asal Kabupaten Malang, yang tengah mondok di salah satu ponpes di Jombang. Sementara tersangka juga biasa datang dan mengaji di pondok pesantren itu.
Menurut Wahyu, untuk melancarkan aksinya, Nurul Huda mengaku sebagai anak seorang kiai dan bisa mengajarkan ajaran ilmu kebatinan.
Modus yang digunakan tersangka bermula sejak 2014 lalu, kepada korban dia memperkenalkan diri sebagai Gus Nurul, yang putra seorang kiai. Padahal sejatinya, tersangka sehari-hari berprofesi sebagai penjual pulsa.
“Korban diajak tersangka ke musala di dekat pondok. Saat kondisi sepi dan hanya berdua dengan korban, dengan berbagai macam alasan untuk memasukan ilmunya, tersangka mencabuli korban,” kata Wahyu.
Saat itu korban pun tak kuasa menolak permintaan tersangka, karena tersangka mengatakan bahwa perbuatan cabul tersebut adalah salah satu cara untuk memasukkan ilmu tasawuf ke dalam tubuh korban.
Merasa aman, perbuatan cabul itu dilakukan tersangka berulang-ulangi selama 2 tahun terakhir. Ironisnya, korban juga diminta membayar uang kepada tersangka setiap kali usai melakukan pencabulan, yang nilainya ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
“Total tersangka meminta pada korban sebesar Rp 40an juta,” jelas Wahyu.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 80 ayat (1) junto Pasal 82 ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.
Kini “Gus” Nurul, harus merasakan pengapnya tahanan Mapolres Jombang. (Kta/TJ)
