Musim Tabebuya Bermekaran, Kota Surabaya Makin Berwarna

Musim Tabebuya Bermekaran, Kota Surabaya Makin Berwarna

TerasJatim.com, Surabaya – Memasuki bulan September, ribuan pohon Tabebuya di Kota Surabaya kembali bermekaran. Momen ini tentu saja makin menambah keindahan dan eksotisme di sepanjang jalan protokol di Kota Pahlawan.

Sejak tahun 2010 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memulai penanaman pohon yang memiliki nama latin Tabebuia ini. Setidaknya ada 2 spesies utama Tabebuya yang ditanam di Kota Pahlawan. Kedua spesies itu adalah Tabebuia Rosea (daun lebar) dan Tabebuia Chrysantha (berdaun kecil).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, sejak tahun 2010 hingga sekarang, ada sebanyak 16.263 pohon Tabebuya yang telah ditanam. Belasan ribu pohon tersebut memiliki 5 varian warna.

“Jadi ada 5 jenis warna Tabebuya di Kota Surabaya. Yakni, Tabebuya warna pink, putih, kuning, merah dan ungu,” kata Agus Hebi, beberapa waktu lalus.

Dia merinci, jumlah keseluruhan pohon Tabebuya dengan 5 spesies warna yang telah ditanam tersebut, yakni untuk warna putih dan pink, berjumlah 11.392 pohon. Kemudian, untuk Tabebuya warna kuning, ada 4.609 pohon.

“Sedangkan untuk Tabebuya warna ungu ada 100 pohon dan warna merah 162 pohon. Sehingga, jumlah total Tabebuya yang telah ditanam hingga sekarang ada 16.263 pohon,” ungkap dia.

Belasan ribu pohon Tabebuya yang ditanam tersebut, lokasinya tersebar di sejumlah jalan protokol, di antaranya di jalan Ahmad Yani, jalan Ir Soekarno, jalan Mayjend Sungkono, jalan Manyar, jalan Kertajaya, jalan Sulawesi, jalan Ngagel, hingga jalan Diponegoro.

“Tabebuya ini mulai berbunga pada sekitar bulan April dan September. Bunganya bertahan kurang lebih 3-4 hari kemudian rontok,” terangnya.

Hebi menambahkan, pohon Tabebuya ini merupakan jenis tanaman yang tahan terhadap cuaca panas. Sehingga sangat cocok dengan iklim di Kota Surabaya. Apalagi, dalam perawatannya, pohon Tabebuya juga sangat mudah. “Karena Tabebuya ini lebih banyak membutuhkan paparan sinar matahari, sehingga memang kita lebih banyak menanamnya di jalan-jalan protokol Surabaya,” sebutnya.

Selama ini, sambung Hebi, Pemkot Surabaya melalui DLH, rutin melakukan perawatan pohon yang berasal dari Amerika Selatan/Latin tersebut. Perawatan rutin yang dilakukan itu berupa penyiraman dan pemupukan.

Di samping itu, pihaknya juga melakukan perantingan bagi pohon yang tumbuhnya tidak teratur. Perantingan dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan warga serta para pengguna jalan. “Pohon Tabebuya ini dapat berbunga dalam waktu 2,5 – 3 tahun usia tanam,” imbuhnya.

Ke depan, kata Hebi, pihaknya akan terus menambah jumlah pohon Tabebuya di Kota Surabaya. Utamanya, untuk warna Tabebuya yang jumlahnya masih sedikit seperti merah dan ungu. Sebab, selain menambah keindahan kota, keberadaan pohon ini juga dapat memperbanyak kadar oksigen di Surabaya.

“Warna Tabebuya yang sedikit ini nantinya akan kita perbanyak. Karena memang sudah menjadi merk, maka kita akan tambah. Kita lihat nanti kemampuan anggaran, yang penting akan kita tambah,” pungkas dia. (Kta/Red/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim