Menko Polhukam : Hukuman Mati Tetap Jalan
TerasJatim.com, Banyuwangi – Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM RI, Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, pemerintah akan melanjutkan eksekusi hukuman mati pada tahun ini, meski tahun lalu mendapat kritikan dari penggiat HAM internasional.
Namun dia belum bisa memastikan kapan pelaksanaan eksekusi tersebut, karena masih melakukan koordinasi dengan Kejaksaan Agung selaku pelaksana eksekusi.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia menunda eksekusi hukuman mati kepada sejumlah narapidana kasus narkotika yang sudah berkekuatan hukum tetap, karena masih fokus dengan menuntaskan permasalahan ekonomi di dalam negeri.
“Tidak ada moratorium untuk melakukan eksekusi hukuman mati,“ jelasnya kepada TerasJatim.com, Senin (11/01) saat melakukan kunjungan ke Ponpes Darusallam Blokagung Banyuwangi Jawa Timur.
Sementara itu, Konjen Budi Waseso, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), menilai jika pelaksaan hukuman mati di Indonesia tidak tegas, sehingga berakibat Indonesia menjadi negara terbesar penyelahgunaan narkoba di ASEAN.
Padahal menurutnya, jumlah pemakai narkoba di Indonesia meningkat, tajam dari 4,2 juta jiwa pada Juni 2015, menjadi 5,9 juta jiwa pada November 2015. Bahkan, lanjut Jendral Buwas, setiap harinya narkoba merenggut korban 30 hingga 40 jiwa nyawa anak bangsa.
“Di Asean pengimpor narkoba terbesar yakni China dan Thailand. Sedangkan kita di Indonesia, tercatat menjadi pangsa pasar terbesar untuk penjualan narkoba,” ujarnya.
Mantan Kabareskrim ini melanjutkan, jika saat ini, semua lapisan masyarakat sudah diserang oleh peredaran narkoba, seperti halnya oknum TNI, Polri , termasuk juga oknum BNN sendiri. Bahkan saat ini, lingkungan pesantren juga menjadi incaran bandar narkoba.
“Pada tahun 2015 lalu, BNN berhasil mengamankan sabu-sabu seberat 3 ton lebih,” pungkas jenderal polisi bintang tiga ini. (Irh/TJ)