Menko Luhut, Minta Para Kyai di Jatim Awasi Dana Desa dan Peredaran Narkoba

Menko Luhut, Minta Para Kyai di Jatim Awasi Dana Desa dan Peredaran Narkoba

TerasJatim.com, Jombang – Tahun 2018, seluruh desa di Indonesia bakal menerima Rp. 2,3 Milyar untuk pelaksanaan program Dana Desa (DD). Para Kyai dan Pesantren di Jawa Timur diharapkan bisa ikut mengawasi pelaksanaan program tersebut.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan, pada tahun 2015, desa-desa di Indonesia mulai menerima kucuran Dana Desa dari Pemerintah Pusat. Setiap tahun jumlah Dana Desa mengalami kenaikan.

Pada awal peluncuran, Dana Desa yang dikucurkan sebanyak Rp. 21 Trliyun. “Yang pertama sekitar Rp. 21 Trilyun. Tahun ini Rp. 47 Trilyun, tahun depan 84 trilyun,” ungkap  Luhut Binsar Panjaitan di Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Rabu malam (16/3).

Pada tahun 2018, lanjutnya, jumlah kucuran dana untuk 74.752 desa di Indonesia naik menjadi Rp. 111 Trilyun.

Dana yang diterima oleh masing-masing desa juga bertambah dari rata-rata Rp. 700 juta pada tahun lalu menjadi Rp. 1,2 Milyar perdesa pada tahun ini.

“Pada tahun 2017 menjadi Rp. 1,7 Milyar dan tahun berikutnya sebesar Rp. 2,3 Trilyun. Itu untuk masing-masing desa di seluruh Indonesia. Nah, bapak bapak Kyai ini kami minta untuk turut bantu mengawasi Dana Desa ini,”  papar Luhut.

Selain mengawasi pelaksanaan program Dana Desa, para Kyai pesantren juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran narkoba, khususnya di lingkungan pesantren.

Dikatakan Luhut, peredaran narkoba di Indonesia sudah memasuki berbagai kelompok masyarakat. Selain masyarakat umum, peredaran narkoba juga sudah merambah kalangan pejabat serta mulai merangsek ke lingkungan pesantren.

“Bukan hanya pejabat pada tataran Bupati yang bisa kena, pejabat sekelas di atasnya pun tidak menutup kemungkinan itu,” katanya.

“Nah, karena itu saya titip kepada bapak-bapak Kyai, di pesantren masing-masing supaya pasang antena tinggi-tinggi untuk melihat, jangan sampai ada santri kita tersusupi oleh keadaan jahat seperti ini,” lanjut Menko yang pensiunan jendral bintang empat ini.

Luhut, dalam paparan akhirnya dihadapan para Kyai dan pengasuh pesantren di Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang mengatakan, para Kyai memiliki peran strategis dalam pengawasan program Dana Desa. Dampaknya pun, tambahnya, sangat strategis bagi pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Menurut Luhut, program Dana Desa yang berjalan efektif diyakini mampu meredam berbagai potensi yang membahayakan keamanan negara yang timbul akibat radikalisme, terorisme maupun peredaran narkoba.

“Kalau Dana Desa itu jalan, membuat rangkaian aktifitas di lapangan, kemudian ada Babinsa disitu, ada Babinkamtibmas dan Kepala Desa, maka situasi seperti itu akan bisa dikurangi,” pungkasnya.

Sementara itu, usai menggelar diskusi, Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan, para Kyai dan pengasuh pesantren yang hadir dalam pertemuan, menyampaikan pernyataan kesetiaan pesantren kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Para Kyai dan pengasuh pesantren juga mendukung setiap upaya pemerintah dalam menanggulangi radilaisme, terorisme serta peredaran narkoba. (MSi/TJ)

Subscribe

Terimakasih Telah Berlangganan Berita Teras Jatim